Tentara Rusia Dituduh Bantai 57 Warga Sipil di Bucha Ukraina, Mayat-mayat Berserakan
loading...
A
A
A
KIEV - Tentara Rusia meninggalkan wilayah Bucha, pinggiran Kiev, Ukraina , dengan sekitar 57 mayat berserakan di berbagai jalan. Penasihat Presiden Volodymyr Zelensky marah dan menggambarkan kengerian tersebut sebagai neraka abad ke-21.
Presiden Zelensky menuduh kepemimpinan Rusia bertanggung jawab atas pembantaian warga sipil di Bucha, kota yang direbut kembali pasukan Kiev setelah ditinggalkan pasukan Moskow.
Zelensky bersumpah untuk menyelidiki dan menuntut semua kejahatan Rusia di Ukraina dengan mengatakan bahwa dia telah menciptakan "mekanisme khusus" untuk melakukannya.
“Saya ingin semua pemimpin Federasi Rusia melihat bagaimana perintah mereka dipenuhi. Perintah seperti ini. Pemenuhan semacam ini. Dan ada tanggung jawab bersama. Untuk pembunuhan ini, untuk siksaan ini, untuk senjata yang diledakkan. Untuk tembakan di bagian belakang kepala,” kata Zelensky, beralih dari bahasa Ukraina ke bahasa Rusia, dalam sebuah pidato via video.
“Beginilah negara Rusia akan terlihat sekarang," ujarnya, seperti dikutip AFP, Senin (4/4/2022).
Rusia membantah telah membantai puluhan warga sipil di Bucha, wilayah yang dikontrolnya sejak hari-hari pertama invasi pada 24 Februari.
Banyak mayat ditemukan berserakan di jalan di jalan-jalan ketika Ukraina mendapatkan kembali kendali kota itu.
Berbicara untuk ibu-ibu tentara Rusia, pemimpin Ukraina itu berkata: “Mengapa mereka melakukan ini? Mengapa mereka [tentara Rusia] membunuh mereka [warga Ukraina]? Apa yang dilakukan pria yang mengendarai sepeda? Mengapa mereka menyiksa sampai mati orang-orang biasa yang damai di kota biasa yang damai? Apa yang dilakukan kota Bucha pada Rusia Anda?”
Zelensky berjanji untuk menemukan dan menghukum semua orang yang bertanggung jawab atas pembantaian di Bucha.
"Saya memutuskan untuk membuat mekanisme peradilan khusus di Ukraina untuk menyelidiki dan menuntut setiap kejahatan penjajah di negara kita," katanya.
Presiden Zelensky menuduh kepemimpinan Rusia bertanggung jawab atas pembantaian warga sipil di Bucha, kota yang direbut kembali pasukan Kiev setelah ditinggalkan pasukan Moskow.
Zelensky bersumpah untuk menyelidiki dan menuntut semua kejahatan Rusia di Ukraina dengan mengatakan bahwa dia telah menciptakan "mekanisme khusus" untuk melakukannya.
“Saya ingin semua pemimpin Federasi Rusia melihat bagaimana perintah mereka dipenuhi. Perintah seperti ini. Pemenuhan semacam ini. Dan ada tanggung jawab bersama. Untuk pembunuhan ini, untuk siksaan ini, untuk senjata yang diledakkan. Untuk tembakan di bagian belakang kepala,” kata Zelensky, beralih dari bahasa Ukraina ke bahasa Rusia, dalam sebuah pidato via video.
“Beginilah negara Rusia akan terlihat sekarang," ujarnya, seperti dikutip AFP, Senin (4/4/2022).
Rusia membantah telah membantai puluhan warga sipil di Bucha, wilayah yang dikontrolnya sejak hari-hari pertama invasi pada 24 Februari.
Banyak mayat ditemukan berserakan di jalan di jalan-jalan ketika Ukraina mendapatkan kembali kendali kota itu.
Berbicara untuk ibu-ibu tentara Rusia, pemimpin Ukraina itu berkata: “Mengapa mereka melakukan ini? Mengapa mereka [tentara Rusia] membunuh mereka [warga Ukraina]? Apa yang dilakukan pria yang mengendarai sepeda? Mengapa mereka menyiksa sampai mati orang-orang biasa yang damai di kota biasa yang damai? Apa yang dilakukan kota Bucha pada Rusia Anda?”
Zelensky berjanji untuk menemukan dan menghukum semua orang yang bertanggung jawab atas pembantaian di Bucha.
"Saya memutuskan untuk membuat mekanisme peradilan khusus di Ukraina untuk menyelidiki dan menuntut setiap kejahatan penjajah di negara kita," katanya.