Sebut Penjahat Perang, Eks Jaksa PBB Serukan Surat Penangkapan untuk Putin

Minggu, 03 April 2022 - 11:59 WIB
loading...
Sebut Penjahat Perang,...
Mantan jaksa PBB sebut Vladimir Putin penjahat perang, serukan surat penangkapan terhadap presiden Rusia itu. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
BERN - Seorang mantan kepala jaksa PBB menyebut Vladimir Putin sebagai penjahat perang dan menyerukan surat perintah penangkapan internasional untuk presiden Rusia itu. Demikian laporan yang diturunkanoleh beberapa outlet Swiss.

"Putin adalah penjahat perang," kata Carla Del Ponte, yang sebelumnya menuntut kejahatan perang di pengadilan bekas Yugoslavia dan Rwanda, kepada surat kabar Swiss Le Temps seperti dikutip dari Business Insider, Minggu (3/4/2022).

Del Ponte mengatakan kepada outlet Swiss Blick bahwa dia terkejut dengan invasi dan perang yang sedang berlangsung, dengan menyatakan dia tidak pernah berpikir Rusia akan sejauh itu.



"Anda melihat sejak hari pertama bahwa kejahatan perang sedang dilakukan," katanya kepada Blick.

Dia menambahkan bahwa dia sangat terkejut dengan penggunaan kuburan massal, yang mengingatkannya pada bekas pengadilan Yugoslavia. Business Insider sebelumnya melaporkan bahwa kuburan massal telah ditemukan di beberapa kota Ukraina termasuk Mariupol dan Bucha.

"Saya berharap tidak pernah melihat kuburan massal lagi," kata Del Ponte kepada Blick.



“Kita juga tidak boleh melupakan aspek kemanusiaan: orang-orang yang meninggal ini memiliki kerabat yang tidak tahu apa yang terjadi dengan mereka. Ini tidak bisa diterima, jadi kuburan massal seperti itu harus dibuka kembali. Anda harus menggali dan mengidentifikasi semua mayat, itu pekerjaan besar," imbuhnya.

Del Ponte mencatat bahwa Rusia juga telah melakukan kejahatan perang yang mencakup serangan terhadap warga sipil dan penghancuran gedung-gedung pribadi.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ditinggal AS dan Eropa,...
Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
Mengapa Ukraina dan...
Mengapa Ukraina dan AS Kalah 5-0 dalam Perundingan dengan Rusia?
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
Uni Eropa Bersiap untuk...
Uni Eropa Bersiap untuk Perang Besar, Berikut 4 Indikatornya
6 Percobaan Pembunuhan...
6 Percobaan Pembunuhan Vladimir Putin yang Selalu Gagal
Mahasiswa Turki Diculik...
Mahasiswa Turki Diculik Agen AS Saat Akan Berbuka Puasa Gara-Gara Dukungan untuk Palestina
Arab Saudi Rayakan Idul...
Arab Saudi Rayakan Idul Fitri Minggu 30 Maret, Gerhana Tak Pengaruhi Penampakan Hilal
Rekomendasi
Malam Takbiran, 18.862...
Malam Takbiran, 18.862 Kendaraan Pemudik Masuk Semarang
Grok Kecerdasan Buatan...
Grok Kecerdasan Buatan Elon Musk Bermasalah dengan Pemerintah AS
Guru Besar UIN Jakarta...
Guru Besar UIN Jakarta Ahmad Tholabi Kharlie Jadi Khatib Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal
Berita Terkini
Israel Larang Umat Islam...
Israel Larang Umat Islam Palestina Gelar Salat Id di Masjid Ibrahimi
1 jam yang lalu
Rakyat Palestina Rayakan...
Rakyat Palestina Rayakan Idulfitri, Israel Intensifkan Serangan Darat dengan Kirim Ribuan Tentara ke Rafah
2 jam yang lalu
Ditinggal AS dan Eropa,...
Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil
2 jam yang lalu
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
3 jam yang lalu
Mengapa Ukraina dan...
Mengapa Ukraina dan AS Kalah 5-0 dalam Perundingan dengan Rusia?
4 jam yang lalu
Raja Saudi Salman Ikut...
Raja Saudi Salman Ikut Salat Id di Jeddah, MBS di Masjidilharam
6 jam yang lalu
Infografis
Respons Rusia soal Trump...
Respons Rusia soal Trump Telepon Putin untuk Akhiri Perang Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved