Krisis Pangan Hantui Dunia, AS-Rusia Terlibat Debat Panas di PBB
loading...
A
A
A
NEW YORK - Utusan Amerika Serikat (AS) dan Rusia terlibat perang kata-kata di Dewan Keamanan PBB setelah Kepala Pangan PBB memperingatkan perang di Ukraina telah menciptakan krisis pangan global.
Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman mengatakan bahwa pilihan perang pilihan Presiden Vladimir Putin bertanggung jawab atas kerusakan ketahanan pangan global.
“Rusia telah membom setidaknya tiga kapal sipil yang membawa barang dari pelabuhan Laut Hitam ke seluruh dunia, termasuk satu yang disewa oleh perusahaan agribisnis,” katanya.
“Angkatan Laut Rusia memblokir akses ke pelabuhan Ukraina, pada dasarnya memotong ekspor biji-bijian,” imbuhnya.
“Mereka dilaporkan mencegah sekitar 94 kapal yang membawa makanan untuk pasar dunia mencapai Mediterania,” ujar Sherman, menambahkan bahwa banyak perusahaan pelayaran ragu-ragu untuk mengirim kapal ke Laut Hitam, bahkan ke pelabuhan Rusia.
Ia mengatkan ketika Rusia menghentikan ekspor Ukraina, harga pangan meroket dengan harga gandum naik antara 20% dan 50% sepanjang tahun ini.
"Kami sangat prihatin dengan negara-negara seperti Lebanon, Pakistan, Libya, Tunisia, Yaman dan Maroko yang sangat bergantung pada impor Ukraina untuk memberi makan penduduk mereka," ujar Sherman seperti dilansir dari AP, Rabu (30/3/2022).
Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, membalas pernyataan Sherman dengan mengatakan bahwa militer Moskow tidak mengancam kebebasan navigasi sipil. Dia mengatakan bahwa Rusia telah mendirikan koridor kemanusiaan sepanjang 80 mil laut untuk memungkinkan kapal asing meninggalkan pelabuhan Ukraina dan mengatur koridor kemanusiaan setiap hari di Ukraina ke Rusia dan Barat.
Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman mengatakan bahwa pilihan perang pilihan Presiden Vladimir Putin bertanggung jawab atas kerusakan ketahanan pangan global.
“Rusia telah membom setidaknya tiga kapal sipil yang membawa barang dari pelabuhan Laut Hitam ke seluruh dunia, termasuk satu yang disewa oleh perusahaan agribisnis,” katanya.
“Angkatan Laut Rusia memblokir akses ke pelabuhan Ukraina, pada dasarnya memotong ekspor biji-bijian,” imbuhnya.
“Mereka dilaporkan mencegah sekitar 94 kapal yang membawa makanan untuk pasar dunia mencapai Mediterania,” ujar Sherman, menambahkan bahwa banyak perusahaan pelayaran ragu-ragu untuk mengirim kapal ke Laut Hitam, bahkan ke pelabuhan Rusia.
Ia mengatkan ketika Rusia menghentikan ekspor Ukraina, harga pangan meroket dengan harga gandum naik antara 20% dan 50% sepanjang tahun ini.
"Kami sangat prihatin dengan negara-negara seperti Lebanon, Pakistan, Libya, Tunisia, Yaman dan Maroko yang sangat bergantung pada impor Ukraina untuk memberi makan penduduk mereka," ujar Sherman seperti dilansir dari AP, Rabu (30/3/2022).
Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, membalas pernyataan Sherman dengan mengatakan bahwa militer Moskow tidak mengancam kebebasan navigasi sipil. Dia mengatakan bahwa Rusia telah mendirikan koridor kemanusiaan sepanjang 80 mil laut untuk memungkinkan kapal asing meninggalkan pelabuhan Ukraina dan mengatur koridor kemanusiaan setiap hari di Ukraina ke Rusia dan Barat.