Ukraina Tangkap Sniper Wanita Rusia yang Sudah Habisi 40 Orang
loading...
A
A
A
Situs berita Obozrevatel di Ukraina, mengutip seorang tentara bernama Vlad Ivanov, melaporkan bahwa Starikova diberikan perawatan medis ketika ditangkap.
Ivanov menirukan ucapan sang sniper saat ditangkap: "Mereka pergi, mengetahui bahwa saya terluka dan memiliki kesempatan untuk menjemput saya...berharap bahwa saya akan mati".
Menurutnya, Starikova adalah sniper dari Divisi Operasi Khusus ke-11, bagian dari cabang militer Rusia.
Menurut pusat Peacemaker, dia telah dianugerahi medali George Cross untuk pekerjaannya.
Para peneliti juga mengatakan dia menikah dengan seorang tentara dari Belarusia bernama Aleksandr Ogrenich.
Menurut laporan tahun 2017 dari Ukrainian Helsinki Human Rights Union, dia menggunakan tanda panggilan Gorynych dan juga berjuang untuk angkatan bersenjata separatis Rusia.
Rusia mendukung pemberontak separatis di Ukraina timur selama konflik yang menewaskan lebih dari 14.000 orang dalam tujuh tahun.
Konflik terbuka dipicu oleh Revolusi Ukraina pada tahun 2014—ketika sebuah pemberontakan menggulingkan pemerintah pro-Rusia Viktor Yanukovych.
Pasukan Presiden Vladimir Putin bereaksi dengan mencaplok wilayah Crimea dari Ukraina—sebuah langkah yang dikutuk secara luas oleh Barat.
Lihat Juga: Spesifikasi Kapal Ursa Major Rusia, Disebut Tenggelam di Laut Mediterania karena Diserang Teroris
Ivanov menirukan ucapan sang sniper saat ditangkap: "Mereka pergi, mengetahui bahwa saya terluka dan memiliki kesempatan untuk menjemput saya...berharap bahwa saya akan mati".
Menurutnya, Starikova adalah sniper dari Divisi Operasi Khusus ke-11, bagian dari cabang militer Rusia.
Menurut pusat Peacemaker, dia telah dianugerahi medali George Cross untuk pekerjaannya.
Para peneliti juga mengatakan dia menikah dengan seorang tentara dari Belarusia bernama Aleksandr Ogrenich.
Menurut laporan tahun 2017 dari Ukrainian Helsinki Human Rights Union, dia menggunakan tanda panggilan Gorynych dan juga berjuang untuk angkatan bersenjata separatis Rusia.
Rusia mendukung pemberontak separatis di Ukraina timur selama konflik yang menewaskan lebih dari 14.000 orang dalam tujuh tahun.
Konflik terbuka dipicu oleh Revolusi Ukraina pada tahun 2014—ketika sebuah pemberontakan menggulingkan pemerintah pro-Rusia Viktor Yanukovych.
Pasukan Presiden Vladimir Putin bereaksi dengan mencaplok wilayah Crimea dari Ukraina—sebuah langkah yang dikutuk secara luas oleh Barat.
Lihat Juga: Spesifikasi Kapal Ursa Major Rusia, Disebut Tenggelam di Laut Mediterania karena Diserang Teroris
(min)