Bomber B-1B AS, Pesawat yang Dibangun untuk Mengebom Nuklir Rusia

Senin, 28 Maret 2022 - 12:13 WIB
loading...
A A A
Ada perkiraan bahwa beberapa bomber B-1B akan berada di armada selama bertahun-tahun setelahnya.

Angkatan Udara AS sedang mengurangi jumlah B-1B. Dengan persenjataan 100 jet pada satu titik, Angkatan Udara mengirim 17 B-1B ke masa pensiun pada tahun 2021. Tiga lusin memenuhi blokade pada awal 2000-an. Sekarang tersisa 45 pesawat yang terbang keluar dari Ellsworth AFB, South Dakota, dan Dyess AFB, Texas.

Armada yang dipangkas akan memungkinkan pemeliharaan yang lebih baik dan peningkatan pasokan suku cadang. Ada keausan struktural, masalah tangki bahan bakar, dan masalah dengan kursi ejeksi yang memiliki kesiapan berkerut.

Angkatan Udara AS berharap untuk menghemat dan memprogram ulang USD10 hingga USD30 juta dana yang akan dikeluarkan untuk menjaga 17 pensiunan pesawat pengebom tetap terbang.



B-1B memiliki umur yang panjang. Awalnya diterbangkan sebagai B-1BA pada tahun 1974, kemudian dibatalkan pada dekade itu setelah empat dibangun.

Pemerintahan Reagan menghidupkan kembali program tersebut untuk menjawab ancaman Soviet. B-1B yang dimulai pada tahun 1984 menunjukkan nilainya. Itu bisa terbang 900 mil per jam pada 60.000 kaki dengan jangkauan 7.000 mil.

Angkatan Udara memerintahkan pembuatan 100 unit pesawat pengebom dan Boeing mulai mewujudkannya.

Ide awal dari B-1B adalah untuk terbang pada ketinggian rendah di bawah perlindungan pertahanan udara Soviet dan mengirimkan senjata nuklir.

Berakhirnya Perang Dingin mengubah misi itu. Presiden George H.W. Bush memerintahkan reparasi senilai USD3 miliar, yang menyerukan penghapusan sistem persenjataan nuklir.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1399 seconds (0.1#10.140)