Berebut Simpati Indonesia, Ukraina dan Rusia Gunakan Narasi Ulama Islam

Jum'at, 25 Maret 2022 - 17:31 WIB
loading...
A A A
Mufti Kantor Agama Urusan Muslim Ukraina “UMMAH”
Sheikh Said Ismagilov

Sementara itu, Kedutaan Besar Rusia melalui akun resmi Facebook-nya “Russian Embassy in Indonesia”pada 24 Maret 2022 mem-posting argumen ulama Islam Rusia yang membela operasi militer Moskow di Ukraina.
Berebut Simpati Indonesia, Ukraina dan Rusia Gunakan Narasi Ulama Islam

Berikut ini posting lengkap Kedutaan Rusia

Para pemimpin komunitas muslim Rusia menyatakan dukungan mereka terhadap operasi militer khusus Rusia di Ukraina. Ketua Mufti Dewan Pusat Spiritual Muslim Rusia Talgat Tajuddin mengatakan bahwa operasi khusus di Ukraina merupakan langkah yang terpaksa dan tidak dapat dihindari.

“Ini adalah tindakan yang dibenarkan dan terpaksa dilakukan. Ketika nazisme dan fasisme bangkit kembali di sebelah (negara) kita, ketika Barat bahkan mencoba mengadu domba persaudaraan kita, hal itu tidak mungkin dianggap normal. Jika ada ancaman rudal yang dapat mencapai ibu kota Tanah Air kita dalam 5—7 menit, bahkan ke Ufa, Kazan, dan kota-kota Rusia lainnya, siapa yang akan menoleransi ini?” kata Tajuddin.

“Tidak ada yang menyukai perang karena rakyat kami telah menyaksikan sendiri betapa perang sangat menyengsarakan (Perang Dunia II). Sejarah dan kisah peperangan diturunkan dari generasi ke generasi. Namun, kini, kita telah melihat selama delapan tahun terakhir bahwa pemerintah Ukraina dan Barat melakukan pembataian dan berusaha membangkitkan kembali fasime. Presiden Putin menjelaskan ini di sela-sela semua acara internasional.”

Menurutnya, operasi militer saat ini di Ukraina “sebenarnya merupakan langkah yang terpaksa dilakukan demi perdamaian.”

Selain itu, Kepala Pusat Koordinasi Muslim Kaukasus Utara, Ismail Berdiyev, mengatakan bahwa perang tidak pernah baik dan tidak ada orang normal yang senang dengan perang. “Namun, apa yang terjadi sekarang di Ukraina sudah merupakan tindakan terpaksa,” tegas sang mufti.

“Kami berdoa agar prajurit-prajurit kita kembali ke rumahnya masing-masing dengan selamat, dan kami berdoa kepada (Allah) Yang Mahakuasa supaya pihak Ukraina meletakkan senjatanya dan, dengan demikian, muncul perdamaian,” kata Mufti Berdiyev.

Menurut Kepala Majelis Spiritual Muslim Rusia Albir Krganov, umat Islam telah menyaksikan apa yang telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir di “negara Ukraina yang bersaudara”. “Kami berempati kepada rakyat Ukraina dan memahami bahwa sekarang adalah waktu yang sangat sulit bagi mereka,” lanjutnya. “Namun, kita tidak bisa melupakan kekejaman apa yang dilakukan di sana oleh kaum ultranasionalis yang, misalnya, membakar orang hidup-hidup di Odessa.”

“Kami tidak ingin hal semacam itu terjadi di Rusia, tetapi sebenarnya ada upaya untuk melakukan itu, persiapan telah berlangsung, dan Ukraina telah dipersiapkan sebagai batu loncatan untuk menyerang negara kami,” kata sang mufti.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1556 seconds (0.1#10.140)