Mengerikan, AI Ciptakan 40.000 Senjata Kimia Hanya dalam 6 Jam
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Satu Kecerdasan Buatan (AI) yang mengembangkan obat-obatan hanya membutuhkan enam jam untuk menghasilkan 40.000 senjata kimia yang berpotensi mematikan.
Fakta mengerikan itu diungkap dalam satu studi terbaru, dilansir RT.com pada Sabtu (19/3/2022).
Penulis studi, yang diterbitkan di Nature Machine Intelligence awal bulan ini, mengatakan mereka telah melakukan “eksperimen pemikiran” untuk mencari tahu apakah kecerdasan buatan (AI) dapat disalahgunakan oleh para aktor jahat.
Dan hasil kerja mereka telah membuktikan bahwa bahaya itu nyata.
Sebagai bagian dari penelitian, data biasa diberikan kepada AI, tetapi diprogram untuk memprosesnya dengan cara yang berbeda, mencari kombinasi beracun.
“Dalam waktu kurang dari enam jam setelah memulai server internal kami, model kami menghasilkan 40.000 molekul yang mencetak dalam ambang batas yang kami inginkan,” papar hasil studi itu.
Hasil kombinasi senjata kimia muncul tidak hanya dengan senyawa VX, yang merupakan salah satu agen saraf paling berbahaya yang pernah dibuat, tetapi juga dengan beberapa molekul yang tidak diketahui, dan "diprediksi lebih beracun."
“Ini tidak terduga karena kumpulan data yang kami gunakan untuk melatih AI tidak termasuk agen saraf ini,” papar para peneliti.
“Temuan itu sangat mengkhawatirkan sehingga tim memiliki keraguan serius untuk mempublikasikannya,” ujar Fabio Urbina, penulis utama studi tersebut, mengatakan kepada The Verge.
“Dataset yang mereka gunakan pada AI dapat diunduh secara gratis dan mereka khawatir bahwa yang dibutuhkan hanyalah pengetahuan pengkodean untuk mengubah AI yang baik menjadi mesin pembuat senjata kimia,” ungkap Urbina.
Fakta mengerikan itu diungkap dalam satu studi terbaru, dilansir RT.com pada Sabtu (19/3/2022).
Penulis studi, yang diterbitkan di Nature Machine Intelligence awal bulan ini, mengatakan mereka telah melakukan “eksperimen pemikiran” untuk mencari tahu apakah kecerdasan buatan (AI) dapat disalahgunakan oleh para aktor jahat.
Dan hasil kerja mereka telah membuktikan bahwa bahaya itu nyata.
Sebagai bagian dari penelitian, data biasa diberikan kepada AI, tetapi diprogram untuk memprosesnya dengan cara yang berbeda, mencari kombinasi beracun.
“Dalam waktu kurang dari enam jam setelah memulai server internal kami, model kami menghasilkan 40.000 molekul yang mencetak dalam ambang batas yang kami inginkan,” papar hasil studi itu.
Hasil kombinasi senjata kimia muncul tidak hanya dengan senyawa VX, yang merupakan salah satu agen saraf paling berbahaya yang pernah dibuat, tetapi juga dengan beberapa molekul yang tidak diketahui, dan "diprediksi lebih beracun."
“Ini tidak terduga karena kumpulan data yang kami gunakan untuk melatih AI tidak termasuk agen saraf ini,” papar para peneliti.
“Temuan itu sangat mengkhawatirkan sehingga tim memiliki keraguan serius untuk mempublikasikannya,” ujar Fabio Urbina, penulis utama studi tersebut, mengatakan kepada The Verge.
“Dataset yang mereka gunakan pada AI dapat diunduh secara gratis dan mereka khawatir bahwa yang dibutuhkan hanyalah pengetahuan pengkodean untuk mengubah AI yang baik menjadi mesin pembuat senjata kimia,” ungkap Urbina.
(sya)