Dunia Fokus Perang Rusia-Ukraina, Yaman di Ambang Kehancuran Total
loading...
A
A
A
Kelaparan
Pertempuran sengit antara pasukan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dan didukung oleh koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi, dengan pemberontak Houthi yang didukung Iran telah mendorong negara itu ke ambang kelaparan.
Program Pangan Dunia (WFP) PBB mengatakan tingkat risiko kelaparan menjadi bencana karena krisis Ukraina mendorong kenaikan harga pangan.
Bahkan sebelum Rusia menginvasi tetangganya, WFP mengatakan jatah makanan Yaman dikurangi untuk delapan juta orang tahun ini, sementara lima juta lainnya "berisiko langsung tergelincir ke dalam kondisi kelaparan" akan tetap diberi jatah penuh.
“Jelas, kekhawatiran yang mendesak atas peristiwa di Ukraina membayangi peristiwa (janji) itu,” ujar Abeer Etefa, juru bicara WFP untuk wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara, kepada AFP.
Badan-badan PBB telah memperingatkan sebelum konferensi bahwa hingga 19 juta orang dapat membutuhkan bantuan makanan pada paruh kedua tahun 2022.
“USD1,3 miliar yang dihasilkan pada konferensi, penjaminan dari lebih dari USD4 miliar yang diminta, mengecewakan,” kata Etefa.
“Kami berharap lebih, terutama dari para donor di kawasan yang belum melangkah dan memberikan dana untuk krisis di halaman belakang mereka," ujarnya.
“Jika kita bertindak sekarang, kita bisa mencegah apa yang bisa menjadi point of no return dan kita bisa menyelamatkan jutaan.”
PBB mencari USD4,27 miliar tetapi hanya mengumpulkan USD1,3 miliar, dengan beberapa donor utama hilang—termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, yang termasuk di antara tiga besar pendonor pada konferensi tahun lalu.
Pertempuran sengit antara pasukan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dan didukung oleh koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi, dengan pemberontak Houthi yang didukung Iran telah mendorong negara itu ke ambang kelaparan.
Program Pangan Dunia (WFP) PBB mengatakan tingkat risiko kelaparan menjadi bencana karena krisis Ukraina mendorong kenaikan harga pangan.
Bahkan sebelum Rusia menginvasi tetangganya, WFP mengatakan jatah makanan Yaman dikurangi untuk delapan juta orang tahun ini, sementara lima juta lainnya "berisiko langsung tergelincir ke dalam kondisi kelaparan" akan tetap diberi jatah penuh.
“Jelas, kekhawatiran yang mendesak atas peristiwa di Ukraina membayangi peristiwa (janji) itu,” ujar Abeer Etefa, juru bicara WFP untuk wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara, kepada AFP.
Badan-badan PBB telah memperingatkan sebelum konferensi bahwa hingga 19 juta orang dapat membutuhkan bantuan makanan pada paruh kedua tahun 2022.
“USD1,3 miliar yang dihasilkan pada konferensi, penjaminan dari lebih dari USD4 miliar yang diminta, mengecewakan,” kata Etefa.
“Kami berharap lebih, terutama dari para donor di kawasan yang belum melangkah dan memberikan dana untuk krisis di halaman belakang mereka," ujarnya.
“Jika kita bertindak sekarang, kita bisa mencegah apa yang bisa menjadi point of no return dan kita bisa menyelamatkan jutaan.”
PBB mencari USD4,27 miliar tetapi hanya mengumpulkan USD1,3 miliar, dengan beberapa donor utama hilang—termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, yang termasuk di antara tiga besar pendonor pada konferensi tahun lalu.