Rusia Sebut Netralitas Ukraina Kunci dalam Pembicaraan Konflik

Kamis, 17 Maret 2022 - 16:14 WIB
loading...
Rusia Sebut Netralitas...
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Foto/Al Araby
A A A
MOSKOW - Rusia mengatakan netralitas Ukraina menjadi pusat perhatian pada pembicaraan yang sedang berlangsung antara Moskow dan Kiev yang bertujuan untuk menemukan solusi diplomatik untuk pertempuran yang berlangsung hampir tiga minggu.

Secara terpisah, negosiator utama Moskow mengatakan delegasinya mendorong Ukraina untuk mengambil status yang sebanding dengan Swedia atau Austria , dua negara netral di Eropa Barat.

Kedua belah pihak telah mengadakan beberapa putaran negosiasi yang bertujuan untuk menemukan titik temu dan menghentikan permusuhan yang diluncurkan oleh pemimpin Rusia Vladimir Putin pada akhir Februari.



Pertarungan terakhir berakhir pada Selasa malam namun dengan Kiev menunjuk ke "kontradiksi mendasar" di posisi Rusia dan Ukraina.

"Status netral Ukraina sekarang sedang dibahas secara serius, tentu saja, di samping jaminan keamanan," kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, kepada outlet berita bisnis RBK dalam sebuah wawancara.

"Inilah yang sekarang sedang dibahas dalam pembicaraan. Ada kata-kata yang benar-benar spesifik dan menurut saya, kedua pihak hampir menyetujuinya," tambahnya seperti dilansir dari Al Araby, Kamis (17/3/2022).



Kedua belah pihak sebelumnya telah meningkatkan harapan akan terobosan, mengacu pada kesepakatan yang hampir dibuat dan ditandatangani.

Perunding utama Rusia Vladimir Medinsky mengatakan kepada wartawan pada Rabu kemarin bahwa pembicaraan itu "lambat dan sulit" tetapi mengatakan Kremlin menginginkan perdamaian, "sesegera mungkin".

Dia menegaskan kembali bahwa masalah inti dalam pembicaraan adalah Ukraina "netral", mengutip status Austria dan Swedia sebagai contoh yang mungkin untuk diikuti.

Medinsky menambahkan bahwa masalah lain sedang dibahas, termasuk status semenanjung Crimea, yang dianeksasi oleh Rusia pada 2014, serta wilayah yang dikuasai selama bertahun-tahun oleh separatis pro-Moskow.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1868 seconds (0.1#10.140)