Hoaks! Rusia Mengebom Masjid Sultan Suleiman di Ukraina, Ini Faktanya

Minggu, 13 Maret 2022 - 00:01 WIB
loading...
A A A
Ukraina menuduh Rusia mengebom kota itu tanpa pandang bulu dan melakukan blokade yang menyebabkan ribuan orang terperangkap di Mariupol.

Rusia membantah klaim tersebut dan menyalahkan Ukraina atas keterlambatan evakuasi.

Pada hari Jumat, penasihat wali kota Mariupol, Piotr Andryushchenko, menulis di Facebook bahwa penembakan sedang berlangsung ke arah masjid.

"Apakah Erdogan tahu bahwa dalam hitungan menit [penembakan] dapat menghancurkan 86 warganya?" tulisnya, mengacu pada presiden Turki.

"Akankah pemimpin negara dengan tenang mengamati penghancuran warga Turki yang tidak manusiawi, membatasi dirinya pada jaminan negosiasi yang tidak berarti antara Federasi Rusia dan Ukraina?"

Turki juga mengonfirmasi pada hari Jumat bahwa mereka telah mulai mengevakuasi kedutaan besarnya di Kiev.

Ankara telah terlibat dalam membantu warganya meninggalkan Ukraina sejak awal invasi skala penuh Rusia pada 24 Februari. Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengatakan 13.719 warga sejauh ini telah dievakuasi dari negara itu.

Negosiasi telah berlangsung antara Rusia dan Ukraina untuk membuka koridor kemanusiaan untuk memungkinkan perjalanan yang aman bagi mereka yang terperangkap di Mariupol, tetapi sejauh ini tidak ada keberhasilan.

Sedikitnya 1.582 warga sipil di Mariupol telah tewas akibat penembakan Rusia dan blokade 12 hari. Data ini berasal dari dewan kota setempat yang dirilis secara online pada hari Jumat. Namun, tidak memungkinkan untuk memverifikasi jumlah korban secara independen.

Sekadar diketahui Masjid Sultan Suleiman Yang Agung dibangun pada tahun 2005 oleh seorang pengusaha Turki. Imamnya ditunjuk oleh Direktorat Urusan Agama Turki. Namun, kebutuhannya dipenuhi oleh umat Islam kota Mariupol.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1349 seconds (0.1#10.140)