Bangkitkan Pariwisata, Eropa Mulai Buka Perbatasan Internal

Selasa, 16 Juni 2020 - 09:34 WIB
loading...
Bangkitkan Pariwisata,...
Warga bersepeda dekat deretan bangunan tepi pantai setelah pelonggaran lockdown di Cayeux-sur-Mer, Prancis, kemarin. Foto/Reuters
A A A
BRUSSELS - Eropa telah membuka kembali perbatasan internal, kecuali Spanyol yang terus menutup diri. Sebanyak 22 negara Uni Eropa membolehkan warga Eropa keluar masuk perbatasan, terutama pengantar logistik dan barang.

Komisaris Dalam Negeri Eropa, Ylva Johansson, mendesak anggota Schengen untuk mencabut pengawasan perbatasan internal pekan ini sebelum dibuka secara luas ke seluruh dunia. Keputusan itu membantu Eropa membangkitkan kembali industri pariwisata selama musim panas tahun ini.

Dari Islandia hingga Yunani, berbagai peraturan lockdown akan dicabut pekan ini. Berdasarkan data Reuters, industri pariwisata menyumbangkan 10% dari produk domestik bruto (PDB) kawasan. Bagaimanapun, industri pariwisata Eropa kemungkinan tidak akan mampu bangkit dalam waktu dekat. Kebebasan berkunjung juga bergantung pada asal negara. Yunani misalnya, akan memisahkan antara zona “merah” dan zona “kuning”.

Denmark juga hanya mengizinkan turis dari Islandia, Jerman, dan Norwegia, dengan syarat melakukan booking setidaknya enam malam. Inggris yang mengeluarkan mandat karantina selama 14 hari bagi pengunjung juga mendapatkan perlakuan sama dari berbagai negara Eropa lainnya.

Sebelum wabah virus korona/Covid-19, lalu lintas pengunjung di perbatasan internal Eropa mencapai 3,5 juta per hari. Saat ini selain banyak warga Eropa yang tinggal di rumah, peraturan yang ketat di perbatasan membuat mereka malas bepergian. (Baca: Dewan Gereja Dunia Desak Uni Eropa Beri Sanksi Israel)

Hari pertama pembukaan perbatasan internal akan memberikan hasil berbeda-beda di tiap negara. Di Belgia misalnya, lalu lintas pesawat kemungkinan akan bisa mencapai 60 per hari atau 10% dari hari normal yang mencapai 600.

Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mengatakan sedang mempercepat pembukaan lockdown. Dia berjanji dana 500 miliar euro untuk menjaga perusahaan agar tetap beroperasi dan karyawan tetap bekerja tidak akan dikenai pajak lebih tinggi. Restoran dan kafe akan diperbolehkan buka secara penuh pekan ini. Hal itu beriringan dengan pembukaan perbatasan internal. Menurut Macron, wabah Covid-19 membuat Prancis harus memiliki ekonomi yang independen.

“Prancis bersama negara Eropa lainnya sangat bergantung pada rantai pasokan global mulai dari mobil hingga farmasi,” ujar Macron dikutip Reuters.

“Satu-satunya jawaban untuk mengatasi isu ini ialah membangun model ekonomi yang baru dan lebih kuat sehingga kami tidak bergantung kepada orang lain,” katanya.

Wabah Covid-19 telah menyebabkan 29.300 warga Prancis meninggal dunia dan memaksa Prancis menunda reformasi sosial dan ekonomi. Pemerintah Prancis memperkirakan ekonominya akan menyusut sebesar 11% pada 2020. (Baca juga: Turki Bersumpah Akan Mobilisasi Umat Islam untuk Lawan Aneksasi Israel)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
4 Alasan Uni Eropa Masih...
4 Alasan Uni Eropa Masih Butuh NATO, Salah Satunya Rusia Jadi Ancaman
Siapa yang Jadi Pemenang...
Siapa yang Jadi Pemenang dalam Perang Dagang?
Insiden Paling Memalukan,...
Insiden Paling Memalukan, Tank AS Tenggelam di Rawa di dekat Perbatasan Belarusia, 4 Tentara Tewas
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
Uni Eropa Bersiap untuk...
Uni Eropa Bersiap untuk Perang Besar, Berikut 4 Indikatornya
Mengapa NATO Akan Bangkut...
Mengapa NATO Akan Bangkut jika Tidak Beradaptasi dengan Cepat?
4 Alasan Uni Eropa Takut...
4 Alasan Uni Eropa Takut Trump Hentikan Pasokan Senjata, dari Ketergangungan dengan AS hingga Tak Mampu Mandiri
Korban Tewas Gempa Myanmar...
Korban Tewas Gempa Myanmar dan Thailand Tembus 3.471 Orang, Hujan Sulitkan Upaya Bantuan
Nah! Pegawai Pemerintah...
Nah! Pegawai Pemerintah AS Dilarang Jalin Hubungan Asmara dengan Warga China, kok Gitu?
Rekomendasi
Arus Balik Macet Tol...
Arus Balik Macet Tol Cisumdawu Bakal Digratiskan, Kapolri: Jadi Pengurai Kepadatan!
Nagita Slavina Pakai...
Nagita Slavina Pakai Jam Tangan Emas Rp569 Juta, Seharga Mobil
Pemudik Bermotor Merayap...
Pemudik Bermotor Merayap 10 Km Per Jam di Jalur Pantura Cirebon ke Arah Jakarta
Berita Terkini
Demo Besar Guncang AS...
Demo Besar Guncang AS di 1.200 Lokasi dan 50 Negara Bagian, Trump Bisa Tumbang?
15 menit yang lalu
Bos Shin Bet Israel...
Bos Shin Bet Israel Bongkar Akal-akalan Netanyahu Hindari Pengadilan Korupsi
1 jam yang lalu
Jerman akan Gelar Latihan...
Jerman akan Gelar Latihan Militer 800.000 Tentara untuk Hadapi Rusia
1 jam yang lalu
PBB Perpanjang Mandat...
PBB Perpanjang Mandat Francesca Albanese, Israel dan Pendukung Zionis Murka
2 jam yang lalu
Macron bisa Pimpin Perundingan...
Macron bisa Pimpin Perundingan Uni Eropa dengan Rusia
3 jam yang lalu
1.200 Anak Palestina...
1.200 Anak Palestina di Tepi Barat Ditangkap Israel sejak 7 Oktober 2023
4 jam yang lalu
Infografis
Bersiap Perang, 450...
Bersiap Perang, 450 Juta Warga Uni Eropa Diminta Timbun Makanan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved