Siapa yang Paria? Usai Tolak Biden, Saudi Aramco Bangun Kilang Besar di China

Jum'at, 11 Maret 2022 - 14:46 WIB
loading...
A A A
"Ada beberapa harapan dari panggilan telepon itu, tetapi itu tidak terjadi," ujar seorang pejabat AS yang merupakan bagian dari upaya itu mengatakan kepada Wall Street Journal.

Sumber itu menjelaskan, “Itu adalah bagian dari menyalakan keran (minyak Saudi).”

Tahun lalu, pemerintahan Biden mendeklasifikasi file dari Kantor Direktur Intelijen Nasional yang mengklaim bahwa Mohammed bin Salman secara langsung terkait dengan pembunuhan 2018 jurnalis pembangkang Saudi Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul, Turki.

Saudi telah membantah keterlibatan putra mahkota dalam pembunuhan itu.

Pada 2019, Biden mengatakan dia akan “membuat mereka (Saudi) membayar harganya, dan membuat mereka menyadari fakta bahwa mereka paria.”

Dalam wawancara dengan The Atlantic pekan lalu, putra mahkota Saudi mengatakan kepada majalah itu, "Sederhananya, saya tidak peduli" apakah Biden memahaminya atau tidak.

“Terserah dia untuk memikirkan kepentingan Amerika. Pergilah untuk itu,” tegas Mohammed bin Salman.

Demikian pula, juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada wartawan pada Kamis bahwa sementara diplomat AS telah melakukan perjalanan ke Caracas untuk mencoba merayu Presiden Venezuela Nicolas Maduro agar tidak mendukung Rusia, sejauh ini belum ada kesepakatan yang tercapai.

Upaya Biden selama setahun untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015, yang ditorpedo Donald Trump, juga bisa berada di atas batu ketika Partai Republik menyerang Biden karena terus bekerja dengan diplomat Rusia dalam kesepakatan itu.

Baik AS dan Rusia adalah pihak yang terlibat dalam kesepakatan itu, bersama dengan beberapa kekuatan dunia lainnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1125 seconds (0.1#10.140)