Taiwan Pelajari Perang Rusia vs Ukraina untuk Lawan China
loading...
A
A
A
Berbicara kepada wartawan sebelum sesi Parlemen tentang implikasi keamanan dari invasi Rusia ke Ukraina, Chiu mengatakan kedua belah pihak akan membayar harga yang mahal jika terjadi konflik antara China dan Taiwan.
Beijing telah bersumpah akan merebut Taiwan bahkan dengan kekerasan jika perlu.
“Jika ada perang, terus terang, semua orang akan sengsara, bahkan untuk pemenangnya,” katanya, seperti dikutip Reuters.
“Seseorang benar-benar perlu memikirkan ini secara matang,” ujar Chiu. “Semua orang harus menghindari perang.”
Sementara Taiwan telah meningkatkan tingkat siaganya sejak perang di Ukraina, pulau yang sudah puluhan tahun memerintah sendiri itu melaporkan tidak ada kegiatan militer China yang tidak biasa, meskipun Angkatan Udara China terus melakukan misi sesekali ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Taiwan.
“Kami melihat perubahan dengan tenang dan kami siap untuk itu,” kata Chiu tentang China.
Dewan Urusan Daratan Taiwan yang membuat kebijakan China mengatakan pada hari Rabu dalam sebuah laporan untuk sesi Parlemen bahwa China terlalu sibuk dengan memastikan stabilitas untuk kongres utama Partai Komunis pada akhir tahun untuk tiba-tiba meningkatkan ketegangan dengan Taiwan.
Beijing telah bersumpah akan merebut Taiwan bahkan dengan kekerasan jika perlu.
“Jika ada perang, terus terang, semua orang akan sengsara, bahkan untuk pemenangnya,” katanya, seperti dikutip Reuters.
“Seseorang benar-benar perlu memikirkan ini secara matang,” ujar Chiu. “Semua orang harus menghindari perang.”
Sementara Taiwan telah meningkatkan tingkat siaganya sejak perang di Ukraina, pulau yang sudah puluhan tahun memerintah sendiri itu melaporkan tidak ada kegiatan militer China yang tidak biasa, meskipun Angkatan Udara China terus melakukan misi sesekali ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Taiwan.
“Kami melihat perubahan dengan tenang dan kami siap untuk itu,” kata Chiu tentang China.
Dewan Urusan Daratan Taiwan yang membuat kebijakan China mengatakan pada hari Rabu dalam sebuah laporan untuk sesi Parlemen bahwa China terlalu sibuk dengan memastikan stabilitas untuk kongres utama Partai Komunis pada akhir tahun untuk tiba-tiba meningkatkan ketegangan dengan Taiwan.
(min)