Koridor Kemanusiaan Berfungsi, Warga Ukraina Dievakuasi dari kota Sumy yang Terkepung
loading...
A
A
A
LVIV - Warga Ukraina naik bus untuk melarikan diri dari kota Sumy di timur yang terkepung pada Selasa (8/3/2022). Ini adalah evakuasi pertama dari kota di Ukraina melalui koridor kemanusiaan yang disepakati dengan Rusia .
Ukraina mengatakan, konvoi terpisah yang terdiri dari 30 bus juga bergerak menuju ke Mariupol untuk mengevakuasi penduduk dari kota pelabuhan selatan itu. Mariupol telah dikepung tanpa makanan, air, listrik atau pemanas dan menjadi sasaran pengeboman tanpa henti selama seminggu.
Evakuasi dari Sumy ke kota Poltava, yang terletak lebih jauh ke barat dimulai beberapa jam setelah serangan udara Rusia di Sumy, yang menurut otoritas setempat menewaskan 21 orang. Reuters tidak dapat memverifikasi laporan itu.
"Kami sudah memulai evakuasi warga sipil dari Sumy ke Poltava, termasuk mahasiswa asing," kata Kementerian Luar Negeri Ukraina dalam sebuah tweet.
"Kami menyerukan Rusia untuk menegakkan komitmen gencatan senjata, untuk menahan diri dari kegiatan yang membahayakan kehidupan orang dan untuk mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan," lanjut pernyataan tersebut.
Dmytro Zhyvytsky, Gubernur wilayah Sumy, mengatakan dalam sebuah pernyataan video bahwa kolom kedua warga sipil akan meninggalkan Sumy sekitar pukul 11.00 GMT. Sebuah klip video pendek yang dirilis oleh penasihat presiden Kyrylo Tymoshenko menunjukkan sebuah bus merah dengan beberapa warga sipil di dalamnya.
Warga juga meninggalkan kota Irpin, pinggiran garis depan Kiev, di mana wartawan Reuters telah memfilmkan keluarga yang melarikan diri untuk hidup mereka di bawah pemboman sengit pada hari Minggu.
Penduduk berlari dengan anak-anak mereka di kereta bayi atau menggendong bayi, sementara yang lain membawa hewan peliharaan dan kantong plastik berisi barang-barang.
Ukraina mengatakan, konvoi terpisah yang terdiri dari 30 bus juga bergerak menuju ke Mariupol untuk mengevakuasi penduduk dari kota pelabuhan selatan itu. Mariupol telah dikepung tanpa makanan, air, listrik atau pemanas dan menjadi sasaran pengeboman tanpa henti selama seminggu.
Evakuasi dari Sumy ke kota Poltava, yang terletak lebih jauh ke barat dimulai beberapa jam setelah serangan udara Rusia di Sumy, yang menurut otoritas setempat menewaskan 21 orang. Reuters tidak dapat memverifikasi laporan itu.
"Kami sudah memulai evakuasi warga sipil dari Sumy ke Poltava, termasuk mahasiswa asing," kata Kementerian Luar Negeri Ukraina dalam sebuah tweet.
"Kami menyerukan Rusia untuk menegakkan komitmen gencatan senjata, untuk menahan diri dari kegiatan yang membahayakan kehidupan orang dan untuk mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan," lanjut pernyataan tersebut.
Dmytro Zhyvytsky, Gubernur wilayah Sumy, mengatakan dalam sebuah pernyataan video bahwa kolom kedua warga sipil akan meninggalkan Sumy sekitar pukul 11.00 GMT. Sebuah klip video pendek yang dirilis oleh penasihat presiden Kyrylo Tymoshenko menunjukkan sebuah bus merah dengan beberapa warga sipil di dalamnya.
Warga juga meninggalkan kota Irpin, pinggiran garis depan Kiev, di mana wartawan Reuters telah memfilmkan keluarga yang melarikan diri untuk hidup mereka di bawah pemboman sengit pada hari Minggu.
Penduduk berlari dengan anak-anak mereka di kereta bayi atau menggendong bayi, sementara yang lain membawa hewan peliharaan dan kantong plastik berisi barang-barang.