Protes Perang, Pria Irlandia Tabrakan Truk ke Gerbang Kedubes Rusia

Rabu, 09 Maret 2022 - 01:36 WIB
loading...
Protes Perang, Pria Irlandia Tabrakan Truk ke Gerbang Kedubes Rusia
Seorang pria Irlandia menabrakkan truknya ke Kedubes Rusia di Dublin sebagai betuk protes perang di Ukraina. Foto/The Irish Times
A A A
DUBLIN - Seorang pria Irlandia ditangkap setelah menabrakkan truknya ke pintu gerbang Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Dublin pada Senin lalu. Ia mengaku melakukan hal itu sebagai upaya untuk mengusir Duta Besar Rusia dan memprotes perang yang sedang berlangsung di Ukraina .

Menurut media Irlandia, The Irish Times, Desmond Wisley didakwa atas tindakan kriminal perusakan dan akan muncul di pengadilan Selasa waktu setempat.

Sebuah video yang viral pada hari Senin menunjukkan truk besar yang dikemudikan Wisley perlahan-lahan mundur melalui gerbang sementara orang-orang yang lewat dapat terdengar bersorak. Truk itu milik bisnis keluarga Wisley, yang menyediakan berbagai perlengkapan gerejawi untuk gereja-gereja, The Irish Times melaporkan.



"Saya telah melakukan bagian saya, teman-teman. Sudah waktunya bagi Irlandia untuk melakukan bagian mereka," kata Wisley saat dia ditangkap oleh polisi Irlandia.

"Saya baru saja melakukan ini untuk menciptakan koridor yang aman bagi duta besar Rusia untuk meninggalkan Irlandia," tambah Wisely, menurut Times seperti dikutip dari Newsweek, Rabu (9/3/2022).

"Saya ingin duta besar dan rekan-rekannya meninggalkan negara ini. Sudah waktunya kita berdiri," ujarnya.

Kedubes Rusia di Dublin telah menjadi subyek protes sejak konflik di Ukraina dimulai hampir dua minggu lalu. Beberapa hari sebelumnya, seorang pengunjuk rasa melemparkan cat merah ke kedutaan sebagai simbol darah untuk memprotes perang, sementara yang lain berkumpul di luar dengan tanda untuk menunjukkan ketidaksetujuan mereka terhadap invasi Rusia.



Kedubes Rusia menanggapi tindakan Wisley dengan menyebutnya sebagai "tindakan kriminal yang gila terhadap misi diplomatik damai." Pihak berwenang juga telah bergerak untuk mendirikan penghalang keamanan di sekitar gedung setelah insiden itu.

"Kedutaan telah melakukan kontak dengan Departemen Luar Negeri Irlandia, menuntut pihak berwenang Irlandia mengambil langkah-langkah komprehensif untuk memastikan keselamatan staf dan anggota keluarga mereka," kata Kedubes Rusia dalam sebuah pernyataan.

"Insiden ini sangat memprihatinkan. Kami percaya bahwa tidak ada orang yang waras yang dapat mendukung tindakan tidak masuk akal dan biadab seperti itu," sambung pernyataan itu.



Rusia dan Ukraina memasuki hari ke-13 pertempuran pada hari Selasa, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memulai invasi skala penuh ke negara itu pada 24 Februari. Setidaknya 2 juta orang sejauh ini telah melarikan diri dari Ukraina dan lebih dari 1.000 warga sipil tewas, menandai krisis pengungsi yang tumbuh paling cepat di Eropa sejak Perang Dunia II.

PBB, Uni Eropa, dan NATO mengecam keras tindakan Rusia, dan para pemimpin internasional telah bergerak untuk menghukum negara itu dengan lebih dari 5.000 sanksi. Sejauh ini, tiga putaran pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina hanya menghasilkan sedikit hasil.

Perang telah memicu protes luas di seluruh dunia, dengan ratusan ribu orang berkumpul secara internasional untuk berdiri dalam solidaritas dengan Ukraina.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1510 seconds (0.1#10.140)