Jenderal Tertinggi AS: 150 Juta Orang Dibantai dalam Perang Dunia I dan II, Jangan Lagi
loading...
A
A
A
CONSTANTA - Jenderal Tertinggi Amerika Serikat (AS) Mark Milley meminta pasukan Amerika yang ditempatkan di Eropa untuk bertekad mencegah "perang kekuatan besar". Seruan ini muncul di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
Jenderal Milley, yang menjabat sebagai Ketua Kepala Staf Gabungan AS, sedang melakukan tur ke Eropa untuk menunjukkan tekad Washington untuk mempertahankan sisi timur NATO dalam menghadapi agresi Rusia.
Sekutu, yang dipelopori oleh AS, telah mengerahkan ribuan tentara ke negara-negara yang lebih dekat dengan Rusia saat pertempuran berkecamuk di Ukraina yang bukan anggota NATO.
“Kami perlu memastikan bahwa kami merespons dengan cepat, untuk menunjukkan kekuatan dan tekad kami, dukungan kami untuk Aliansi [NATO] untuk mencegah agresi lebih lanjut oleh Rusia dan untuk mencegah perang kekuatan besar,” kata Milley kepada tentara AS yang ditempatkan di pangkalan udara dekat Constanta di Rumania selatan.
“Dari tahun 1914, awal Perang Dunia I hingga 1945, akhir Perang Dunia II...150 juta orang dibantai...Kami tidak ingin itu terjadi lagi,” katanya.
Dia mengatakan kepada AFP yang dilansir Selasa (8/3/2022): "Yang jelas bagi saya adalah persatuan dan tekad NATO dalam menghadapi ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya dan konflik darat terbesar di benua Eropa sejak 1945."
Amerika Serikat memiliki sekitar 67.000 tentara yang ditempatkan secara permanen di Eropa.
Hampir 15.000 tentara tambahan telah dikerahkan dalam beberapa pekan terakhir di sepanjang 1.200 kilometer (750 mil) di sepanjang negara-negara tetangga Ukraina dan Belarusia—sekutu Rusia—dalam upaya untuk mencegah Moskow maju lebih jauh.
Sebanyak 2.500 tentara AS telah ditempatkan di tiga negara Baltik yaitu Lithuania, Latvia dan Estonia, 10.000 di Polandia, 2.400 di Rumania, 1.500 di Slovakia, 350 di Bulgaria dan 200 di Hongaria.
Milley mengunjungi lima negara itu dalam beberapa hari ke depan.
Jenderal Milley, yang menjabat sebagai Ketua Kepala Staf Gabungan AS, sedang melakukan tur ke Eropa untuk menunjukkan tekad Washington untuk mempertahankan sisi timur NATO dalam menghadapi agresi Rusia.
Sekutu, yang dipelopori oleh AS, telah mengerahkan ribuan tentara ke negara-negara yang lebih dekat dengan Rusia saat pertempuran berkecamuk di Ukraina yang bukan anggota NATO.
“Kami perlu memastikan bahwa kami merespons dengan cepat, untuk menunjukkan kekuatan dan tekad kami, dukungan kami untuk Aliansi [NATO] untuk mencegah agresi lebih lanjut oleh Rusia dan untuk mencegah perang kekuatan besar,” kata Milley kepada tentara AS yang ditempatkan di pangkalan udara dekat Constanta di Rumania selatan.
“Dari tahun 1914, awal Perang Dunia I hingga 1945, akhir Perang Dunia II...150 juta orang dibantai...Kami tidak ingin itu terjadi lagi,” katanya.
Dia mengatakan kepada AFP yang dilansir Selasa (8/3/2022): "Yang jelas bagi saya adalah persatuan dan tekad NATO dalam menghadapi ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya dan konflik darat terbesar di benua Eropa sejak 1945."
Amerika Serikat memiliki sekitar 67.000 tentara yang ditempatkan secara permanen di Eropa.
Hampir 15.000 tentara tambahan telah dikerahkan dalam beberapa pekan terakhir di sepanjang 1.200 kilometer (750 mil) di sepanjang negara-negara tetangga Ukraina dan Belarusia—sekutu Rusia—dalam upaya untuk mencegah Moskow maju lebih jauh.
Sebanyak 2.500 tentara AS telah ditempatkan di tiga negara Baltik yaitu Lithuania, Latvia dan Estonia, 10.000 di Polandia, 2.400 di Rumania, 1.500 di Slovakia, 350 di Bulgaria dan 200 di Hongaria.
Milley mengunjungi lima negara itu dalam beberapa hari ke depan.
(min)