Kecewa Berat pada NATO, Presiden Ukraina Cari Kompromi Soal Krimea dan Donbass

Selasa, 08 Maret 2022 - 20:02 WIB
loading...
Kecewa Berat pada NATO,...
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara saat diwawancarai Reuters di Kiev, Ukraina. Foto/Umit Bektas/REUTERS
A A A
KIEV - Ukraina siap mempertimbangkan "membahas" status Krimea dan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengindikasikan kesiapan itu dalam perkembangan terbaru konflik berdarah di negaranya.

Krimea memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung kembali dengan Rusia pada Maret 2014 setelah kudeta Maidan di Kiev. Kudeta Maidan menggulingan pemerintahan Ukraina dan digantikan kubu ultranasionalis yang pro-Barat.

Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk didirikan pada musim semi 2014, juga sebagai tanggapan atas kudeta di Kiev.



“Saya berbicara tentang jaminan keamanan. Saya memikirkan hal-hal mengenai wilayah yang diduduki sementara dan republik yang tidak diakui yang belum diakui oleh siapa pun selain Rusia, republik semu ini,” ujar Zelensky, dilansir Sputnik pada Selasa (8/3/2022).



“Tapi kita bisa mendiskusikan dan menemukan kompromi tentang bagaimana wilayah ini akan terus hidup. Yang penting bagi saya adalah bagaimana orang-orang di wilayah itu akan hidup yang ingin menjadi bagian dari Ukraina,” papar Zelensky kepada ABC News.



Komentar Zelensky mengikuti pernyataan juru bicara Kremlin Dmitri Peskov pada Senin yang menyerukan Ukraina untuk demiliterisasi, menjamin status non-bloknya, dan mengakui Krimea serta Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk.

Peringatan bahwa Ukraina “tidak siap untuk ultimatum”, Zelensky tetap menyatakan kesediaannya untuk berdialog dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1766 seconds (0.1#10.140)