Ukraina Kena Prank Lagi, Polandia Ogah Pasok Jet Tempur Lawan Rusia
loading...
A
A
A
WARSAWA - Ukraina kembali kena prank setelah Polandia menegaskan tidak akan mengirim jet tempur ke Kiev untuk perang melawan Rusia . Ini adalah prank kedua setelah sebelumnya Uni Eropa menjanjikan hal serupa tapi tiba-tiba mengurungkannya.
Awalnya, The Wall Street Journal (WSJ) yang mengutip sumber pemerintah Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa Polandia telah mempertimbangkan untuk memasok pesawat tempur buatan Uni Soviet seperti MiG ke Ukraina.
Namun, Warsawa meminta jet tempur F-16 dari AS sebagai imbalannya.
Kantor Perdana Menteri Polandia melalui Twitter menyebut laporan WSJ tentang potensi kesepakatan MiG dengan F-16 sebagai "fake news".
"Polandia tidak akan mengirim jet tempurnya ke Ukraina serta mengizinkan untuk menggunakan bandaranya. Kami sangat membantu di banyak bidang lain," kata kantor tersebut.
Seorang juru bicara pemerintah Polandia mengklarifikasi kepada lembaga penyiaran publik setempat pada hari Senin (7/3/2022): "Ini adalah masalah yang sangat rumit. Pihak berwenang Polandia belum membuat keputusan tentang transfer pesawat ke Ukraina."
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memohon AS memasok jet tempur untuk Kiev jika NATO menolak menerapkan zona larangan terbang di atas wilayah udara Ukraina.
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki, seperti dikutip Axios, Selasa (8/3/2022), menegaskan bahwa AS tidak akan menentang keputusan berdaulat Polandia untuk mentransfer pesawatnya. Hanya saja, dia menekankan ada sejumlah rintangan logistik.
Itu sejatinya adalah isyarat dari Gedung Putih bahwa memasok jet tempur ke negara yang sedang perang dengan Rusia tidak mudah.
Ketua Hubungan Luar Negeri Senat Bob Menendez mengirim surat pada hari Senin meminta pemerintah Joe Biden. "Agar melakukan segala yang kami bisa untuk memberi kompensasi kepada negara-negara yang mengindahkan seruan putus asa Ukraina untuk jet tempur guna mempertahankan tanah air mereka," bunyi surat tersebut.
Rekanannya dari Partai Republik, Senator Jim Risch, men-tweet: "Sama sekali tidak ada alasan kami tidak dapat memasok pesawat ke Zelensky dan Ukraina. Sekutu kami bersedia dan mampu menyediakannya, admin harus keluar dari jalan."
Sementara itu, pakar militer top Rusia Michael Kofman mengatakan itu adalah kesalahan untuk "membuang waktu" pada debat MiG. Alasannya, ada pasokan dan sistem senjata lain yang akan lebih membantu Ukraina.
“Terus terang, banyak pesawat yang dipasang Ukraina telah ditembak jatuh,” kata Kofman.
"Dan mendorong MiG-29-apakah mereka benar-benar akan terbang dari pangkalan udara yang siap dibombardir setiap hari dan setiap malam?"
Kementerian pertahanan Rusia pada Minggu memperingatkan bahwa jika jet tempur yang dipasok asing digunakan untuk menyerang militer Rusia, itu dapat dianggap "keterlibatan negara-negara pemasok dalam konflik bersenjata."
Awalnya, The Wall Street Journal (WSJ) yang mengutip sumber pemerintah Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa Polandia telah mempertimbangkan untuk memasok pesawat tempur buatan Uni Soviet seperti MiG ke Ukraina.
Namun, Warsawa meminta jet tempur F-16 dari AS sebagai imbalannya.
Kantor Perdana Menteri Polandia melalui Twitter menyebut laporan WSJ tentang potensi kesepakatan MiG dengan F-16 sebagai "fake news".
"Polandia tidak akan mengirim jet tempurnya ke Ukraina serta mengizinkan untuk menggunakan bandaranya. Kami sangat membantu di banyak bidang lain," kata kantor tersebut.
Seorang juru bicara pemerintah Polandia mengklarifikasi kepada lembaga penyiaran publik setempat pada hari Senin (7/3/2022): "Ini adalah masalah yang sangat rumit. Pihak berwenang Polandia belum membuat keputusan tentang transfer pesawat ke Ukraina."
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memohon AS memasok jet tempur untuk Kiev jika NATO menolak menerapkan zona larangan terbang di atas wilayah udara Ukraina.
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki, seperti dikutip Axios, Selasa (8/3/2022), menegaskan bahwa AS tidak akan menentang keputusan berdaulat Polandia untuk mentransfer pesawatnya. Hanya saja, dia menekankan ada sejumlah rintangan logistik.
Itu sejatinya adalah isyarat dari Gedung Putih bahwa memasok jet tempur ke negara yang sedang perang dengan Rusia tidak mudah.
Ketua Hubungan Luar Negeri Senat Bob Menendez mengirim surat pada hari Senin meminta pemerintah Joe Biden. "Agar melakukan segala yang kami bisa untuk memberi kompensasi kepada negara-negara yang mengindahkan seruan putus asa Ukraina untuk jet tempur guna mempertahankan tanah air mereka," bunyi surat tersebut.
Rekanannya dari Partai Republik, Senator Jim Risch, men-tweet: "Sama sekali tidak ada alasan kami tidak dapat memasok pesawat ke Zelensky dan Ukraina. Sekutu kami bersedia dan mampu menyediakannya, admin harus keluar dari jalan."
Sementara itu, pakar militer top Rusia Michael Kofman mengatakan itu adalah kesalahan untuk "membuang waktu" pada debat MiG. Alasannya, ada pasokan dan sistem senjata lain yang akan lebih membantu Ukraina.
“Terus terang, banyak pesawat yang dipasang Ukraina telah ditembak jatuh,” kata Kofman.
"Dan mendorong MiG-29-apakah mereka benar-benar akan terbang dari pangkalan udara yang siap dibombardir setiap hari dan setiap malam?"
Kementerian pertahanan Rusia pada Minggu memperingatkan bahwa jika jet tempur yang dipasok asing digunakan untuk menyerang militer Rusia, itu dapat dianggap "keterlibatan negara-negara pemasok dalam konflik bersenjata."
(min)