Dubes Vasyl: Kami Berjuang untuk Peradaban, Ukraina adalah Baja!

Sabtu, 05 Maret 2022 - 19:33 WIB
loading...
Dubes Vasyl: Kami Berjuang untuk Peradaban, Ukraina adalah Baja!
Dubes Vasyl: Kami Berjuang untuk Peradaban, Ukraina adalah Baja!. FOTO/Reuters
A A A
JAKARTA - Sudah 10 hari sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi pasukannya ke Ukraina . Sejak itu, suasana dan kondisi di kota-kota Ukraina berubah drastis. Nyawa melayang setiap hari, desing peluru disela dentuman rudal terdengar silih berganti, dan hampir satu juta orang melarikan diri dari Ukraina.

Ukraina pun mencoba mencari dukungan dunia internasional untuk menghentikan invasi pasukan Moskow. Itu juga yang dilakukan oleh Duta Besar Ukraina Untuk Indonesia, Vasyl Hamianin.



“Anda harus mengerti bahwa kami berjuang untuk peradaban. Saya tidak melebih-lebihkan. Hasil pertempuran untuk Ukraina akan menentukan masa depan Barat. Setelah kehilangan Ukraina, Barat akan kehilangan dirinya sendiri,” kata Vasyl.

“Putin tidak ada cinta, tidak ada kebenaran, tidak ada nilai. Dia benar-benar mengubah Rusia menjadi Mordor. Oleh karena itu, perang antara Ukraina dan Rusia adalah perang Baik dan Jahat,” lanjutnya.

Menurutnya, secara strategis Ukraina sudah menang perang ini. Sebagian besar negara di dunia berada di pihak Ukraina. “Jiwa kita sekarang lebih kuat dari sebelumnya. Tidak ada lagi bangsa yang terpecah. Roket dan bom Putin telah menyatukan Ukraina. Itu membuatnya menjadi seperti baja. Monolitik. Sekarang Ukraina adalah baja. Kami adalah negara pertama di dunia dalam hal kekuatan pikiran,” tandasnya.



Ia menambahkan, tidak ada yang berani untuk menantang Putin. Semua orang takut akan perang nuklir. Ukraina - tidak. Zelensky menolak untuk melarikan diri dari Kiev di bawah ancaman serangan nuklir taktis. Presiden atau pemimpin Barat mana pun yang lainnya akan melarikan diri. Tapi bukan presiden Ukraina.

“Ini adalah kehebatan saat ini. Inilah kehebatan bangsa Ukraina. Karena semua berawal dari jiwa. Semuanya dimulai dengan kemauan. Orang Ukraina hari ini adalah personifikasi dari kemauan dan kebangsawanan. Kami bisa membom Belgorod dan Taganrog dengan roket. Tapi kami adalah kebaikan. Kami tidak bisa membungkuk ke tingkat Chimera Putin. Menjadi seperti Putin berarti menghancurkan segala sesuatu yang telah diciptakan manusia,” urainya.

Vasyl mengatakan, para laki-laki di pos pemeriksaan, di hutan wilayah Kiev dan Chernihiv, di lapangan wilayah Nikolaev dan Kharkov, di Odessa, Kyiv dan Mariupol, tahulah – Anda sekalian berjuang untuk ini hari ini.



Menurutnya, setelah perang, Ukraina akan menjadi surga. Ratusan miliar dolar akan dimasukkan ke sini, seperti di Korea Selatan pada masanya. Perusahaan terkemuka akan menjadi tuan rumah kantor pusat mereka. “Kami akan membangun kompleks industri militer yang kuat yang akan memungkinkan tentara kami untuk mencabik-cabik siapa saja yang akan coba invasi kami,” jelasnya.

“Kami akan mengejar kebijakan luar negeri dan domestik yang aktif. Kami akan membuat Mossad kami sendiri dan memegang Nuremberg kami sendiri. Setiap orang yang menembaki kota-kota Ukraina dan membuat keputusan akan dihukum. Mungkin tidak segera. Mungkin dalam beberapa tahun atau dekade. Tapi mereka akan dihukum. Ini akan menjadi negara yang dekat dengan rakyat. Karena rakyat - pria dan wanita biasa saat ini menanggung semua beban perang. Dalam api neraka ini, Republik Ukraina Ketiga lahir sekarang,” lanjutnya.



Vasyl juga mengatakan, ada banyak kesulitan di depan. Puluhan, mungkin ratusan ribu korban di depan. Kami mungkin kehilangan lebih banyak wilayah. “Kami bisa kehilangan peralatan. Namun yang terutama adalah bahwa kami tidak akan kehilangan orang. Untuk Kebaikan, orang penting, tetapi untuk Kejahatan, mereka tidak. Karena itu, kami akan melakukan maneuver,” katanya.

“Mari kita mengalahkan agar Kebaikan akan menang. Biar taman mekar. Biar anak-anak tertawa. Biar wanita mencintai pria mereka dan pria mencintai wanita. Biar orang tua bersikap tenang pada anak. Biar jalanan tidak berbau daging manusia yang terbakar, tetapi berwangi dengan bunga, roti, dan cinta. Untuk semua ini yang Ukraina berjuang,” tandasnya.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1222 seconds (0.1#10.140)