Rusia Kepung Pelabuhan Ukraina

Kamis, 03 Maret 2022 - 16:04 WIB
loading...
A A A
Walikota mengatakan Kherson akan mempertahankan jam malam yang ketat dari jam 8 malam hingga 6 pagi dan membatasi lalu lintas ke kota untuk pengiriman makanan dan obat-obatan. Kota ini juga akan mewajibkan pejalan kaki untuk berjalan dalam kelompok tidak lebih dari dua orang, mematuhi perintah untuk berhenti dan tidak “memprovokasi pasukan.”

“Bendera yang berkibar di atas kami adalah Ukraina,” tulisnya. “Dan agar tetap seperti itu, tuntutan ini harus dipatuhi,” sambungnya.

Sedangkan Wali Kota Mariupol Vadym Boychenko mengatakan serangan di sana tanpa henti.

"Kami bahkan tidak dapat membawa yang terluka dari jalanan, dari rumah dan apartemen hari ini, karena serangan tidak berhenti," katanya seperti dikutip oleh kantor berita Interfax.



Dalam pidato yang direkam dalam video pada Kamis pagi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta warga Ukraina untuk terus melakukan perlawanan. Dia bersumpah bahwa para penyerbu tidak akan memiliki satu pun momen yang tenang dan menggambarkan tentara Rusia sebagai anak-anak yang bingung yang telah dimanfaatkan.

“Kami adalah orang-orang yang dalam seminggu telah menghancurkan rencana musuh,” katanya.

“Mereka tidak akan memiliki kedamaian di sini. Mereka tidak akan punya makanan. Mereka tidak akan memiliki satu saat tenang pun di sini,” imbuhnya.

Dia mengatakan pertempuran itu merusak moral tentara Rusia, yang pergi ke toko kelontong dan mencoba mencari sesuatu untuk dimakan.

Sementara itu, Rusia untuk pertama kalinya melaporkan korban militer dipihaknya sejak invasi dimulai pekan lalu, dengan mengatakan hampir 500 tentaranya tewas dan hampir 1.600 terluka. Ukraina sendiri tidak mengungkapkan kerugian militernya tetapi mengatakan lebih dari 2.000 warga sipil telah tewas, sebuah klaim yang tidak dapat diverifikasi secara independen.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1115 seconds (0.1#10.140)