Rusia kepada Warga Sipil Kiev: Keluar Sebelum Serangan Rudal

Rabu, 02 Maret 2022 - 21:11 WIB
loading...
Rusia kepada Warga Sipil...
Tim penyelamat menyingkirkan puing-puing akibat serangan udara Rusia yang menghancurkan rumah-rumah pribadi di Zhytomyr. Foto/News.com.au
A A A
KIEV - Warga sipil yang tersisa di Ibu Kota Ukraina , Kiev, telah diperingatkan oleh otoritas Rusia bahwa mereka hanya memiliki beberapa jam untuk meninggalkan kota itu sebelum serangan rudal.

Kementerian Pertahanan Rusia secara resmi memperingatkan bahwa mereka sedang bersiap untuk serangan di pusat kota, yang tampaknya menargetkan depot dan kantor militer serta keamanan negara.

"Pergi sekarang," bunyi peringatan otoritas Rusia dalam sebuah pesan seperti dilansir dari News.com.au, Rabu (2/2/2022).



Tidak ada rincian tentang apa yang direncanakan pasukan Rusia tetapi tank dan artileri ditempatkan di lokasi-lokasi utama untuk serangan jarak jauh sebelum sekitar 15.000 tentara Rusia di pinggiran kota diperkirakan akan meluncurkan perang kota jalan-demi-jalan.

Lebih dari 400 rudal Rusia telah ditembakkan ke Ukraina sejak dimulainya invasi tujuh hari lalu.

Pihak berwenang Ukraina mengklaim Rusia telah menderita 5.300 korban dan dalam keputusasaan mereka, pasukan penyerang dapat menembak tanpa pandang bulu ke Kiev seperti halnya di Kharkiv.



Pasukan Rusia menembakkan roket ke menara televisi di Kiev tengah setelah Kremlin berjanji untuk menghancurkan bangunan dan infrastruktur yang diklaim berada di balik serangan dunia maya di negara mereka.

Layanan Negara Ukraina untuk Situasi Darurat mengatakan serangan Rusia di menara TV di Kiev, juga merusak monumen peringatan Holocaust dan menewaskan lima orang dan menyebabkan lima lainnya terluka dan untuk beberapa waktu menyebabkan pemadaman siaran.

Konvoi tank dan artileri sepanjang 64 km semakin dekat ke Kiev, tetapi analis militer Ukraina yakin mereka tidak akan benar-benar memasuki kota, melainkan membentuk lingkaran di sekitarnya. Setelah tercapai, Rusia diperkirakan akan menuntut kota itu menyerah atau menghadapi rentetan roket dan peluru. Untuk mencapai linkaran itu, Belarusia dilaporkan telah mengerahkan persenjataan dan pasukan untuk memotong barat Kiev dan akses ke kemungkinan penguatan dari kota Lviv.



Belarus sekarang menghadapi sanksi ekonomi.

Rusia juga merebut kota-kota strategis utama di selatan meskipun kota-kota pelabuhan Odessa dan Mariupol bertahan.

Sementara itu, 400.000 wanita dan anak-anak Ukraina yang melarikan diri dari perang telah menyeberang ke Polandia, banyak yang menunggu hingga 60 jam berdiri dalam kondisi beku untuk mendapatkan kesempatan melarikan diri. Hongaria telah menerima 100.000 orang lagi pengungsi.

PBB memperkirakan konflik tersebut bisa menciptakan sebanyak 4 juta pengungsi.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2030 seconds (0.1#10.140)