Perang yang Melibatkan Arab Saudi dan 2 Negara Terkait Konflik
loading...
A
A
A
RIYADH - Arab Saudi merupakan negara besar dan kaya yang menguasai Timur Tengah. Dalam sejarahnya, negara tersebut tidak pernah terlibat perang secara langsung dengan negara lain.
Namun, Saudi memiliki kebiasaan sebagai negara proxy war, atau sebagai pihak ketiga dalam perang.
Contohnya ketika Arab Saudi membantu kubu Presiden Yaman saat konflik terbuka dengan pemberontak Houthi. Berikut adalah 2 negara yang terlibat “perang” dengan Arab Saudi.
1. Iran
Hubungan dua negara besar di Timur Tengah, Arab Saudi dan Iran, sebenarnya sudah tidak harmonis sejak puluhan tahun silam.
Melansir Info Singkat bertajuk “Krisis Hubungan Arab Saudi-Iran”, Arab Saudi memberikan pasokan dana kepada Irak saat berperang dengan Iran di tahun 1980.
Hal itu semakin memperkeruh hubungan antara Saudi dan Iran. Namun, hubungan kedua negara itu sempat membaik di tahun 1999 sampai 2000 ketika Presiden Khatami memimpin.
Akan tetapi, jalinan komunikasi Saudi dan Iran kembali keruh ketika rezim Saddam Hussein di Irak digulingkan.
Kepercayaan aliran Islam juga menjadi pemicu tidak akurnya hubungan ini. Di dalam Islam, ada dua kelompok aliran yang sangat terkenal, yakni Sunni dan Syiah.
BBC menyebut, sebagian besar warga Iran menganut aliran Syiah, sementara di Saudi aliran yang paling banyak dianut adalah Sunni.
Namun, Saudi memiliki kebiasaan sebagai negara proxy war, atau sebagai pihak ketiga dalam perang.
Contohnya ketika Arab Saudi membantu kubu Presiden Yaman saat konflik terbuka dengan pemberontak Houthi. Berikut adalah 2 negara yang terlibat “perang” dengan Arab Saudi.
1. Iran
Hubungan dua negara besar di Timur Tengah, Arab Saudi dan Iran, sebenarnya sudah tidak harmonis sejak puluhan tahun silam.
Melansir Info Singkat bertajuk “Krisis Hubungan Arab Saudi-Iran”, Arab Saudi memberikan pasokan dana kepada Irak saat berperang dengan Iran di tahun 1980.
Hal itu semakin memperkeruh hubungan antara Saudi dan Iran. Namun, hubungan kedua negara itu sempat membaik di tahun 1999 sampai 2000 ketika Presiden Khatami memimpin.
Akan tetapi, jalinan komunikasi Saudi dan Iran kembali keruh ketika rezim Saddam Hussein di Irak digulingkan.
Kepercayaan aliran Islam juga menjadi pemicu tidak akurnya hubungan ini. Di dalam Islam, ada dua kelompok aliran yang sangat terkenal, yakni Sunni dan Syiah.
BBC menyebut, sebagian besar warga Iran menganut aliran Syiah, sementara di Saudi aliran yang paling banyak dianut adalah Sunni.