Terajana Versi Angklung Meriahkan Festival Multi Budaya di Australia

Senin, 28 Februari 2022 - 15:56 WIB
loading...
Terajana Versi Angklung...
Festival Multi Budaya yang diselenggarakan di Queanbeyan Park, Australia pada Minggu (27/2/2022) berlangsung semarak. Foto/kbri australia
A A A
CANBERRA - Festival Multi Budaya yang diselenggarakan di Queanbeyan Park, Australia pada Minggu (27/2/2022) berlangsung semarak dengan dimeriahkan penampilan lagu dangdut Indonesia berjudul Terajana.

Yang membuat Terajana menjadi lebih unik dan menarik bagi warga asing adalah karena lagu ini diiringi musik angklung yang merupakan musik tradisional Jawa Barat.

Festival yang dilaksanakan Queanbeyan Multicultural Community ini menghadirkan penampil dari berbagai negara di seluruh dunia.



Selain penampilan dari tim KBRI Canberra, turut tampil di panggung utama diantaranya passistas of raio de sol yang merupakan tari Samba dari Brazil, Hellenic Dancers yang merupakan tarian tradisional Yunani, Quake bellydance dan Baila dari Chili, dan lain-lain.



Menurut panitia, festival ini merupakan acara tahunan yang bertujuan mendekatkan hubungan antar masyarakat dari berbagai negara yang tinggal di Australia, khususnya di Queanbeyan.



Tema festival tahun ini adalah "colour, movement, food, love and learning the many amazing cultures that make up our community".

Dimana festival berisi panggung yang diisi oleh berbagai penampilan dari berbagai negara, kios-kios penjual makanan dan souvenir khas masing-masing negara dan tempat bermain anak-anak.

Dalam festival yang dihadiri oleh lebih dari 1000 peserta ini, Indonesia juga menampilkan tari Bali dan tari lancang kuning dari Riau. Masyarakat yang hadir menyambut antusias penampilan dari Indonesia.

Saat lagu terajana dimainkan dengan angklung, warga yang menonton pun ikut berjoget bersama dengan gembira. Lagu terajana sendiri memang memiliki nada yang ceria, sehingga sangat mudah membawa suasana yang mendorong partispasi penonton yang hadir untuk berjoget bersama.

Menurut Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Mukhamad Najib, festival tahunan ini cukup strategis untuk mengenalkan budaya Indonesia.

“sejak pandemi Covid-19, festival multibudaya yang biasanya diadakan setahun sekali di Queanbeyan ditiadakan, dan ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan kembali setelah pandemi, sehingga masyarakat dari berbagai negara yang tinggal di Australia antusias untuk hadir. Hal ini merupakan kesempatan strategis untuk mengenalkan Indonesia dan budaya Indonesia ke masyarakat dunia,” ujar Najib.

Dalam kesempatan festival kali ini KBRI Canberra mengenalkan beberapa budaya sekaligus seperti lagu dangdut, musik angklung, tarian dari daerah Bali dan tarian dari daerah Riau.

“Sebagaimana kita ketahui, dangdut juga merupakan bagian dari budaya khas Indonesia yang layak dikenalkan pada dunia. Jadi, dalam festival kali ini dengan menampilkan lagu terajana yang diiringi angklung kita telah mengenalkan beberapa budaya sekaligus dari mulai lagu, alat musik dan tarian yang khas Indonesia. Semoga hal ini dapat menjadi daya tarik di mata masyarakat dunia,” papar Najib.

Sementara koordinator fungsi penerangan, sosial dan budaya (Pensosbud) KBRI Canberra, Ghofar Ismail mengatakan KBRI selalu berpartisipasi aktif dalam acara-acara multi budaya semacam ini.

“Kami yakin acara multi budaya seperti ini merupakan sarana penting untuk saling mengenal dan mendekatkan diri diantara masyarakat dari berbagai negara. Interaksi melalui jalan budaya lebih aman dan menyenangkan, karena di jalan budaya kita bisa berhubungan tanpa harus ada rasa saling curiga, sehingga Indonesia selalu terlibat dalam festival budaya di Queanbeyan ini,” ujar Ghofar.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Guru Australia dan Indonesia...
Guru Australia dan Indonesia Perkuat Hubungan
Soal Rusia Inginkan...
Soal Rusia Inginkan Pangkalan Militer Indonesia, PM Australia Dituduh Memberi Respons Licik
Spesifikasi Tupolev...
Spesifikasi Tupolev Tu-95, Pesawat Pengebom Nuklir Rusia yang Disebut Akan Dikerahkan ke Indonesia
Pakar Ungkap Mengapa...
Pakar Ungkap Mengapa Putin Inginkan Pangkalan di Indonesia, Ada Kaitannya dengan AS
4 Alasan Australia Sangat...
4 Alasan Australia Sangat Takut dengan Isu Putin Ingin Gunakan Pangkalan Militer di Papua
Australia Protes ke...
Australia Protes ke Indonesia Terkait Rusia Minta Gunakan Pangkalan Militer di Papua
Wanita Ini Melahirkan...
Wanita Ini Melahirkan Bayi Orang Lain karena Kesalahan dalam Proses IVF
Kapal Bantuan Kemanusiaan...
Kapal Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Diserang Drone
Waspada! Saudi Peringatkan...
Waspada! Saudi Peringatkan Potensi Banjir termasuk di Makkah
Rekomendasi
Bentuk Generasi Berkarakter,...
Bentuk Generasi Berkarakter, Dua Kejurnas Karate Lemkari Resmi Digelar
Negosiasi Tarif, Uni...
Negosiasi Tarif, Uni Eropa Siap Tambah Impor dari AS USD56 Miliar
Kesombongan Floyd Mayweather...
Kesombongan Floyd Mayweather Jr, Pamer Uang Rp2 Triliun di Rekeningnya!
Berita Terkini
AS Menuntut Perundingan...
AS Menuntut Perundingan Langsung Rusia-Ukraina Tanpa Mediator
23 menit yang lalu
Macron Ingin Pengaruhi...
Macron Ingin Pengaruhi Pemilihan Paus Baru demi Calon dari Prancis
1 jam yang lalu
AS Mulai Bagikan Info...
AS Mulai Bagikan Info Intel Ruang Angkasa Sensitif China dan Rusia pada Five Eyes
2 jam yang lalu
Hamas Peringatkan Gaza...
Hamas Peringatkan Gaza dalam Fase Kelaparan Total, Israel Perluas Operasi Militer
2 jam yang lalu
Penampakan Kapal Bantuan...
Penampakan Kapal Bantuan Gaza yang Dirudal Drone Israel Lalu Diselamatkan Malta
11 jam yang lalu
Trump Tegaskan AS Memenangkan...
Trump Tegaskan AS Memenangkan 2 Perang Dunia
11 jam yang lalu
Infografis
Jet Tempur F/A-18 AS...
Jet Tempur F/A-18 AS Seharga Rp1 Triliun Hilang di Laut Merah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved