Rencana Rusia Taklukkan Ukraina dalam 48 Jam Gagal, Putin Dipermalukan

Senin, 28 Februari 2022 - 13:20 WIB
loading...
A A A
Kendati demikian, klaim Ukraina dan laporan media Barat itu belum bisa diverifikasi secara independen. Kremlin belum mengakui adanya korban jiwa yang banyak di pihaknya atau mengalami masalah dengan invasinya.

Beberapa laporan mengeklaim bahwa tentara Rusia sekarang menolak untuk berperang.

Taras Kuzio, seorang peneliti di Henry Jackson Society, mengatakan: "Ukrainian News Channel 24: 5.000 tentara Rusia di daerah staging di Rusia, Kharkiv Utara, telah memberontak dan menolak untuk menyerang Ukraina."

Kuzio juga mengeklaim bahwa laporan dari garis depan dekat Crimea menunjukkanseparuh tentara Rusia telah menyerahkan peralatan mereka ke Ukraina, sekali lagi menolak untuk berperang.

Ada juga laporan tentang kemarahan yang meluas terhadap Putin di Rusia atas invasi tersebut, di mana banyak orang Rusia protes di Moskow sementara beberapa pegawai pemerintah telah mengundurkan diri sebagai respons.

Laporan itu muncul ketika tentara Rusia pada hari Minggu maju ke pusat kota Kharkiv, tetapi didorong kembali oleh pasukan lokal.

Oleh Synyehubov, Gubernur Kharkiv Oblast, mengatakan bahwa para tentara Rusia telah ditahan oleh tentara Ukraina.

"Tentara Rusia, yang ditawan, berbicara tentang pemerasan total dan demoralisasi, mereka tidak ada hubungannya dengan komando pusat, tidak mengerti dan tidak tahu tindakan mereka selanjutnya," katanya.

"Sejak awal serangan ke Ukraina, mereka tidak menerima makanan dan air, teknologi tidak memiliki pasokan bahan bakar," imbuh dia.
(min)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1236 seconds (0.1#10.140)