Update Invasi Hari Ke-3: Kota-kota Ukraina Dihujani Rudal Rusia

Sabtu, 26 Februari 2022 - 14:53 WIB
loading...
A A A
"Ada kasus kelompok sabotase dan pengintaian yang bekerja di kota, polisi dan pasukan pertahanan diri bekerja secara efisien melawan mereka," kata Podolyak.

Penduduk Kiev diberitahu oleh Kementerian Pertahanan untuk membuat bom bensin guna mengusir penjajah.

Menurut pejabat bantuan PBB, beberapa keluarga Ukraina meringkuk di tempat penampungan dan ratusan ribu lainnya telah meninggalkan rumah mereka untuk mencari keselamatan.

Ukraina mengeklaim lebih dari 1.000 tentara Rusia tewas, klaim yang sulit diverifikasi secara independen. Pihak Rusia tidak merilis angka korban jiwa.

Zelensky pada Kamis malam lalu mengatakan 137 tentara dan warga sipil Ukraina telah tewas oleh invasi Moskow. Ratusan lainnya terluka.

Setelah berminggu-minggu peringatan dari para pemimpin Barat, Putin melancarkan invasi tiga front ke Ukraina dari utara, timur dan selatan pada hari Kamis, dalam serangan yang mengancam akan menjungkirbalikkan tatanan Eropa pasca-Perang Dingin.

"Saya sekali lagi mengimbau personel militer angkatan bersenjata Ukraina: Jangan biarkan neo-Nazi dan (nasionalis radikal Ukraina) menggunakan anak-anak, istri, dan orang tua Anda sebagai tameng manusia," kata Putin pada pertemuan yang disiarkan televisi dengan Dewan Keamanan Rusia pada hari Jumat. "Ambil kekuasaan ke tangan Anda sendiri."

Putin telah mengutip perlunya "de-Nazifikasi" kepemimpinan Ukraina sebagai salah satu alasan utamanya untuk invasi, menuduhnya melakukan genosida terhadap penutur bahasa Rusia di Ukraina timur. Kiev dan sekutu Barat-nya menolak tuduhan itu sebagai propaganda tak berdasar.

Ukraina telah memilih merdeka ketika Uni Soviet runtuh tahun 1990-an dan Kiev berharap untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Uni Eropa (UE), sebuah aspirasi yang membuat marah Moskow.

Putin mengatakan Ukraina, negara demokratis berpenduduk 44 juta orang, adalah negara tidak sah yang dibentuk dari Rusia, pandangan yang dilihat Ukraina bertujuan untuk menghapus lebih dari seribu tahun sejarah mereka.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1138 seconds (0.1#10.140)