Wanita Ukraina Berlumuran Darah Selamat dari Rudal Rusia: Ada Malaikat Pelindung

Sabtu, 26 Februari 2022 - 10:09 WIB
loading...
Wanita Ukraina Berlumuran...
Olena Kurilo (52), wanita Ukraina yang berlumuran darah setelah rumahnya hancur dihantam rudal Rusia pada hari pertama invasi. Foto/Justin Yau/Sipa USA
A A A
CHUGUIV - Wanita Ukraina ini masih selamat meski rumahnya hancur dihantam rudal Rusia . Dengan wajah berlumuran darah, dia mengatakan “sangat beruntung” dan ada “malaikat pelindung" yang membuatnya masih hidup.

Olena Kurilo (52), adalah korban hari pertama invasi Rusia. Dia termasuk di antara 20 orang yang terluka akibat pecahan kaca yang beterbangan menyusul invasi di kota Chuguiv, Ukraina timur.

“Tidak pernah, dalam kondisi apa pun saya akan tunduk kepada [Presiden Rusia Vladimir] Putin. Lebih baik mati,” kata wanita yang berprofesi sebagai guru itu, dengan wajahnya ditutupi perban.

"Saya hanya berhasil berpikir pada detik itu 'Ya Tuhan, saya belum siap untuk mati'," kata Kurilo.

"Saya kaget, saya tidak merasakan sakit."



Kurilo tidak pernah berpikir bahwa serangan seperti itu akan datang di rumahnya, tetapi sekarang dia tidak berminat untuk menyerah pada invasi Putin.

"Saya akan melakukan segalanya untuk Ukraina, sebanyak yang saya bisa," katanya.

Chuguiv adalah salah satu tempat pertama yang melaporkan kerusakan setelah Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada Kamis pagi.

Sebuah kawah rudal, sekitar empat sampai lima meter, tercipta di antara dua bangunan apartemen lima lantai yang hancur setelah invasi. Petugas pemadam kebakaran berjuang untuk memadamkan sisa-sisa kobaran api.

Beberapa bangunan lain di jalan itu rusak parah, jendela pecah dan kusen pintu bergelantungan pada sisa-sisa bangunan.

Warga setempat mengatakan seorang anak berusia 13 tahun termasuk di antara mereka yang tewas di kota itu, tetapi tidak ada data korban tewas yang pasti dari pihak berwenang Ukraina.

Sergiy (67), mencoba menggunakan kaki meja Ikea untuk memblokir jendelanya yang pecah. Dia telah menerima beberapa memar di tubuh tetapi mengatakan dia baik-baik saja.

“Saya akan tinggal di sini, putri saya di Kiev dan itu sama di sana,” katanya.

Sergiy mengira targetnya adalah lapangan terbang militer terdekat, dekat dengan kota kedua Ukraina; Kharkiv, dan hanya 40 kilometer (25 mil) dari perbatasan Rusia.

“Itu adalah salah satu target yang disebutkan Putin, saya bahkan tidak terkejut,” katanya, menolak memberikan nama keluarganya.

"Kami akan bertahan di sana."

Asap hitam tebal terlihat mengepul dari arah lapangan terbang—salah satu lokasi strategis di seluruh negeri yang dihantam oleh senjata Moskow dalam rentetan tembakan invasi hari pertama.

Seorang remaja, Anastasia, mencengkeram kucing abu-abunya saat dia melihat kakeknya di kursi roda dimuat ke dalam minibus yang menunggu untuk membawa mereka ke desa terdekat.

“Kami tidak pernah bisa mengharapkan ini. Kami akan pergi ke desa, kami berharap perang akan menyelamatkan kami di sana,” katanya, seperti dilansir AFP, Sabtu (26/2/2022).
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1595 seconds (0.1#10.140)