Presiden Ukraina Zelensky Pimpin Perang dari Persembunyian di Kiev

Sabtu, 26 Februari 2022 - 00:25 WIB
loading...
Presiden Ukraina Zelensky Pimpin Perang dari Persembunyian di Kiev
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menggelar konferensi pers pada 25 Februari 2022 di Kiev. Foto/Presidency of Ukraine
A A A
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memimpin perang melawan Rusia dari persembunyian di Kiev. Dia mengklaim Rusia telah menandai dia sebagai target nomor satu untuk “menghancurkan Ukraina secara politis.”

Dalam pidato malamnya setelah hari pertama serangan Rusia di Ukraina pada Kamis (24/2/2022), Zelensky meminta negaranya untuk tidak percaya berbagai berita "palsu" tentang dugaan kepergiannya dari Kiev.

Dia mengatakan masih berada di Kiev melakukan puluhan negosiasi internasional dan langsung memimpin pertahanan melawan Rusia.



Presiden mengkonfirmasi bahwa keluarganya juga tetap berada di Ukraina, meskipun dia mengatakan "tidak berhak" mengungkapkan keberadaan mereka.



“Menurut informasi kami, musuh menandai saya sebagai target nomor satu. Keluarga saya adalah target nomor dua. Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politis dengan menghancurkan kepala negara,” papar Zelensky.



Pada Jumat pagi (25/2/2022), seorang ajudan kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, Mikhail Podolyak, membenarkan bahwa Zelensky tetap berada di Kiev.



Dia mengatakan presiden menunjukkan apa yang dia maksud dengan "ketahanan rakyat Ukraina."

Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson dan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan sebelumnya bahwa negara mereka akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan keselamatan Zelensky jika kebutuhan seperti itu muncul.

Johnson melangkah lebih jauh, mengatakan Inggris akan mendukung pemerintah Ukraina jika dipaksa ke pengasingan.

Moskow melancarkan serangan militer terhadap Ukraina pada Kamis dengan tujuan yang dinyatakan demiliterisasi.

Serangan tersebut telah memicu kecaman internasional dan pengenaan sanksi baru oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, dan sejumlah negara lain.

Meski demikian, berbagai negara Barat hanya menerapkan sanksi dan membiarkan rakyat Ukraina berjuang sendiri melawan Rusia.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1060 seconds (0.1#10.140)