Aksi Putin Tidak Dapat Dukungan dari Dewan Keamanan PBB

Rabu, 23 Februari 2022 - 01:01 WIB
loading...
A A A
Sementara Ukraina memiliki hak untuk membela diri di bawah Piagam PBB.



“Kami berkomitmen untuk jalan damai dan diplomatik dan kami akan tetap teguh di atasnya. Kami berada di tanah kami. Kami tidak takut pada apa pun atau siapa pun. Kami tidak berutang apa pun kepada siapa pun, dan kami tidak akan memberikan apa pun kepada siapa pun,” ujarnya.

Dia mengatakan tidak boleh ada keraguan sama sekali tentang ini karena ini bukan Februari 2014, ketika Rusia menginvasi Krimea, yang kemudian dianeksasi, dan Ukraina tidak siap.

"Ini Februari 2022," tegasnya.

Sementara itu Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menuduh AS dan sekutu Baratnya menghasut Ukraina - yang katanya telah memusatkan kontingen militer berkekuatan 120.000 orang di sepanjang jalur kontak dengan separatis pro-Rusia di timur - menuju “provokasi bersenjata. ”

Dia menuduh Ukraina meningkatkan penembakan secara tajam di daerah pemukiman Luhansk dan Donetsk selama akhir pekan lalu serta di beberapa kota dan desa Rusia di dekat perbatasan.

“Jadi sudah jelas bahwa Donbas berada di ambang petualangan militer baru Ukraina seperti yang sudah terjadi pada 2014 dan 2015,” katanya, menjelaskan itulah mengapa Putin membuat pengumuman itu pada Senin pagi.

Pihak berwenang separatis mengatakan pada Senin bahwa setidaknya empat warga sipil tewas oleh penembakan Ukraina selama 24 jam terakhir, dan beberapa lainnya terluka. Militer Ukraina mengatakan dua tentara Ukraina tewas selama akhir pekan, dan seorang prajurit lainnya terluka pada Senin. Juru bicara militer Ukraina Pavlo Kovalchyuk bersikeras bahwa pasukan Ukraina tidak membalas tembakan.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1548 seconds (0.1#10.140)