Putin Awasi Latihan Nuklir Besar-besaran, Presiden Ukraina Temui Sekutu
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan akan mengawasi latihan nuklir besar-besaran pada Sabtu (19/2/2022). Pada hari sama, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berkunjung ke Jerman untuk menemui para pemimpin Barat yang jadi sekutunya.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan latihan militer hari ini akan mencakup beberapa latihan peluncuran rudal balistik antarbenua dan rudal jelajah. Angkatan Udara, unit distrik militer selatan, serta armada Laut Utara dan Laut Hitam akan terlibat dalam latihan nuklir besar-besaran.
Pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko, selama pembicaraan dengan Putin pada hari Jumat di Moskow, mengatakan dia juga akan mengambil bagian dalam mengawasi latihan hari Sabtu.
Latihan perang ini digelar setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada hari Kamis mengatakan bahwa Rusia dapat menyerang Ukraina dalam beberapa hari.
Kekhawatiran Barat berfokus pada sekitar 150.000 tentara Rusia—termasuk sekitar 60 persen dari keseluruhan pasukan darat Rusia—terkonsentrasi di dekat perbatasan Ukraina.
Kremlin menegaskan tidak memiliki rencana untuk menyerang. Tetapi Moskow telah menuntut agar AS dan sekutunya menjauhkan Ukraina dan negara-negara pecahan Soviet lainnya dari aliansi militer NATO, tidak menyebarkan senjata di Ukraina dan menarik kembali pasukan NATO dari Eropa Timur.
Washington dan sekutunya secara blak-blakan menolak tuntutan Rusia, dan Moskow mengancam akan mengambil "langkah-langkah teknis-militer" yang tidak ditentukan.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia bersikap transparan tentang latihan hari Sabtu, telah memberikan pemberitahuan ke semua saluran yang tepat, dan bahwa latihan ini tidak boleh membuat khawatir siapa pun.
Dia mengatakan peran Putin sangat penting, dan presiden kemungkinan akan mengambil bagian dari “pusat situasi”.
Rusia mengadakan latihan besar pasukan nuklir strategisnya setiap tahun, tetapi manuver yang direncanakan pada hari Sabtu melibatkan Armada Laut Hitam.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan latihan militer hari ini akan mencakup beberapa latihan peluncuran rudal balistik antarbenua dan rudal jelajah. Angkatan Udara, unit distrik militer selatan, serta armada Laut Utara dan Laut Hitam akan terlibat dalam latihan nuklir besar-besaran.
Pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko, selama pembicaraan dengan Putin pada hari Jumat di Moskow, mengatakan dia juga akan mengambil bagian dalam mengawasi latihan hari Sabtu.
Latihan perang ini digelar setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada hari Kamis mengatakan bahwa Rusia dapat menyerang Ukraina dalam beberapa hari.
Kekhawatiran Barat berfokus pada sekitar 150.000 tentara Rusia—termasuk sekitar 60 persen dari keseluruhan pasukan darat Rusia—terkonsentrasi di dekat perbatasan Ukraina.
Kremlin menegaskan tidak memiliki rencana untuk menyerang. Tetapi Moskow telah menuntut agar AS dan sekutunya menjauhkan Ukraina dan negara-negara pecahan Soviet lainnya dari aliansi militer NATO, tidak menyebarkan senjata di Ukraina dan menarik kembali pasukan NATO dari Eropa Timur.
Washington dan sekutunya secara blak-blakan menolak tuntutan Rusia, dan Moskow mengancam akan mengambil "langkah-langkah teknis-militer" yang tidak ditentukan.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia bersikap transparan tentang latihan hari Sabtu, telah memberikan pemberitahuan ke semua saluran yang tepat, dan bahwa latihan ini tidak boleh membuat khawatir siapa pun.
Dia mengatakan peran Putin sangat penting, dan presiden kemungkinan akan mengambil bagian dari “pusat situasi”.
Rusia mengadakan latihan besar pasukan nuklir strategisnya setiap tahun, tetapi manuver yang direncanakan pada hari Sabtu melibatkan Armada Laut Hitam.