Putin Awasi Latihan Nuklir Besar-besaran, Presiden Ukraina Temui Sekutu
loading...
A
A
A
Armada tersebut berbasis di Semenanjung Crimea, yang dianeksasi Rusia dari Ukraina pada 2014.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sedang melakukan perjalanan ke Jerman untuk bertemu dengan para pemimpin Barat. Salah satunya adalah Wakil Presiden AS Kamala Harris.
Namun, Presiden AS Joe Biden justru mempertanyakan apakah itu "pilihan bijak" bagi pemimpin Ukraina untuk meninggalkan negaranya saat ketakutan perang mencapai puncaknya.
Amerika Serikat mengatakan bahwa dengan perkiraan 149.000 tentara Rusia di perbatasan Ukraina—sebanyak 190.000 jika termasuk pasukan separatis pro-Moskow—serangan tidak bisa dihindari.
Rusia tidak pernah memberikan jumlah untuk penempatan pasukannya di sepanjang perbatasan dengan Ukraina atau berapa banyak yang mengambil bagian dalam latihan yang sedang berlangsung dengan negara tetangga; Belarusia.
Ada kekhawatiran yang berkembang bahwa percikan, yang Washington peringatkan bisa menjadi insiden operasi "false flag [bendera palsu]" yang disengaja yang diatur oleh Moskow, dapat memicu konfrontasi militer terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.
Kepala NATO Jens Stoltenberg, yang menghadiri Konferensi Keamanan Munich, memperingatkan jumlah pasukan Rusia yang dikumpulkan jauh melebihi yang dibutuhkan untuk latihan militer, dan bahwa Rusia memiliki kapasitas untuk menyerang tanpa peringatan.
Prancis dan Jerman telah mendesak Rusia untuk menggunakan pengaruhnya terhadap pemberontak di timur Ukraina untuk mendorongnya agar menahan diri dan berkontribusi pada de-eskalasi.
Namun di lapangan, lonjakan bentrokan telah menumbuhkan rasa takut.
Seorang reporter AFP di dekat garis depan antara pasukan pemerintah Ukraina dan separatis pro-Rusia di wilayah Luhansk mendengar ledakan.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sedang melakukan perjalanan ke Jerman untuk bertemu dengan para pemimpin Barat. Salah satunya adalah Wakil Presiden AS Kamala Harris.
Namun, Presiden AS Joe Biden justru mempertanyakan apakah itu "pilihan bijak" bagi pemimpin Ukraina untuk meninggalkan negaranya saat ketakutan perang mencapai puncaknya.
Amerika Serikat mengatakan bahwa dengan perkiraan 149.000 tentara Rusia di perbatasan Ukraina—sebanyak 190.000 jika termasuk pasukan separatis pro-Moskow—serangan tidak bisa dihindari.
Rusia tidak pernah memberikan jumlah untuk penempatan pasukannya di sepanjang perbatasan dengan Ukraina atau berapa banyak yang mengambil bagian dalam latihan yang sedang berlangsung dengan negara tetangga; Belarusia.
Ada kekhawatiran yang berkembang bahwa percikan, yang Washington peringatkan bisa menjadi insiden operasi "false flag [bendera palsu]" yang disengaja yang diatur oleh Moskow, dapat memicu konfrontasi militer terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.
Kepala NATO Jens Stoltenberg, yang menghadiri Konferensi Keamanan Munich, memperingatkan jumlah pasukan Rusia yang dikumpulkan jauh melebihi yang dibutuhkan untuk latihan militer, dan bahwa Rusia memiliki kapasitas untuk menyerang tanpa peringatan.
Prancis dan Jerman telah mendesak Rusia untuk menggunakan pengaruhnya terhadap pemberontak di timur Ukraina untuk mendorongnya agar menahan diri dan berkontribusi pada de-eskalasi.
Namun di lapangan, lonjakan bentrokan telah menumbuhkan rasa takut.
Seorang reporter AFP di dekat garis depan antara pasukan pemerintah Ukraina dan separatis pro-Rusia di wilayah Luhansk mendengar ledakan.