Rusia Luncurkan Hibrida Kapal Perang dan Kapal Selam Siluman
loading...
A
A
A
MOSKOW - Biro Desain Militer Rusia menunjukkan model yang lebih besar dan di-upgrade dari hibrida kapal permukaan-kapal selam siluman pada Rabu (9/2/2022).
“Dijuluki ‘Strazh’ (Penjaga), kapal itu menggabungkan fitur permukaan dan bawah air, dan dapat melihat musuh dengan radar yang kuat serta mendekati mereka tanpa diketahui,” ungkap pernyataan Biro Desain Pusat Rubin untuk Teknik Kelautan di St Petersburg pada RIA Novosti.
Rubin meluncurkan versi kapal pertama yang lebih kecil, yang beroperasi baik sebagai kapal patroli dan kapal selam, awal tahun lalu.
Model yang lebih baru memiliki panjang 72 meter dan dapat melaju dengan kecepatan hingga 21 knot.
Strazh dilengkapi menara meriam, dua peluncur peluru kendali, empat tabung torpedo, dan satu drone.
Model yang ditampilkan tahun lalu dirancang untuk awak hingga 42 orang. “Tata letak keseluruhannya mirip dengan kapal selam kelas Whiskey era Soviet,” papar pernyataan Rubin.
Rubin mengatakan kapal yang dipasarkan di luar negeri sebagai Border and Offshore Submersible Sentry (BOSS) akan hemat biaya di tengah pemotongan pengeluaran militer selama pandemi Covid-19, dan dapat disesuaikan dengan pembeli asing.
Perusahaan tidak menentukan apakah kapal itu memiliki prototipe yang berfungsi atau mengungkap jangka waktu peluncurannya.
Lihat Juga: Sedang Perang Lawan Rusia, Zelensky Justru Pecat Banyak Diplomat Termasuk Dubes Ukraina di Indonesia
“Dijuluki ‘Strazh’ (Penjaga), kapal itu menggabungkan fitur permukaan dan bawah air, dan dapat melihat musuh dengan radar yang kuat serta mendekati mereka tanpa diketahui,” ungkap pernyataan Biro Desain Pusat Rubin untuk Teknik Kelautan di St Petersburg pada RIA Novosti.
Rubin meluncurkan versi kapal pertama yang lebih kecil, yang beroperasi baik sebagai kapal patroli dan kapal selam, awal tahun lalu.
Model yang lebih baru memiliki panjang 72 meter dan dapat melaju dengan kecepatan hingga 21 knot.
Strazh dilengkapi menara meriam, dua peluncur peluru kendali, empat tabung torpedo, dan satu drone.
Model yang ditampilkan tahun lalu dirancang untuk awak hingga 42 orang. “Tata letak keseluruhannya mirip dengan kapal selam kelas Whiskey era Soviet,” papar pernyataan Rubin.
Rubin mengatakan kapal yang dipasarkan di luar negeri sebagai Border and Offshore Submersible Sentry (BOSS) akan hemat biaya di tengah pemotongan pengeluaran militer selama pandemi Covid-19, dan dapat disesuaikan dengan pembeli asing.
Perusahaan tidak menentukan apakah kapal itu memiliki prototipe yang berfungsi atau mengungkap jangka waktu peluncurannya.
Lihat Juga: Sedang Perang Lawan Rusia, Zelensky Justru Pecat Banyak Diplomat Termasuk Dubes Ukraina di Indonesia
(sya)