Ingin Caplok Tepi Barat, UEA Peringatkan Israel

Jum'at, 12 Juni 2020 - 22:57 WIB
loading...
Ingin Caplok Tepi Barat,...
Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
YERUSALEM - Israel tidak bisa berharap dapat menormalkan hubungannya dengan dunia Arab jika negara itu mencaplok tanah di Tepi Barat yang diduduki. Peringatan itu dilontarkan Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) di surat kabar Israel.

Beberapa pejabat Israel telah menolak gagasan bahwa menerapkan kedaulatan untuk permukiman Yahudi dan Lembah Jordan di Tepi Barat akan memperlambat normalisasi hubungan diam-diam antara Israel dan negara-negara Arab, terutama dengan negara-negara Teluk yang berbagi keprihatinan bersama Israel atas Iran .

Namun, dalam seruan yang jarang dilakukan kepada publik Israel oleh seorang pejabat Arab, Duta Besar UEA untuk Washington, Youssef al Otaiba, mengatakan langkah itu akan menjadi apa yang ia sebut sebagai "pengambilalihan ilegal" tanah yang dicari warga Palestina untuk sebuah negara.

"Aneksasi akan - tentu saja dan segera - menjungkirbalikkan semua aspirasi Israel untuk meningkatkan keamanan, ekonomi dan hubungan budaya dengan dunia Arab dan UEA," tulisnya dalam sebuah opini di harian terlaris Israel, Yedioth Ahronoth, yang diterbitkan dalam bahasa Ibrani.

Israel tidak memiliki hubungan diplomatik dengan negara-negara Teluk Arab, tetapi kekhawatiran umum atas pengaruh regional Iran telah menyebabkan hubungan yang terbatas di antara keduanya. Pada bulan Mei, maskapai Etihad yang berbasis di Abu Dhabi melakukan penerbangan pertama ke Israel, membawa bantuan virus corona untuk Palestina. (Baca: Pertama Kalinya, Maskapai UEA Etihad Terbang ke Israel )

Mesir dan Yordania adalah satudua negara Arab di yang memiliki hubungan formal dengan Israel.

"Semua kemajuan yang Anda lihat dan sikap yang telah berubah terhadap Israel, orang-orang menjadi lebih menerima Israel dan kurang memusuhi Israel, semua itu bisa dirusak oleh keputusan untuk mencaplok (Tepi Barat)," kata al Otaiba dalam sebuah video yang menyertai artikel online itu seperti dilansir dari Reuters, Jumat (12/6/2020).

Pemerintah Israel bermaksud untuk memulai debat pencaplokan pada 1 Juli. Sementara langkah itu memenangkan dukungan dalam rencana Timur Tengah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, seorang menteri Israel pada hari Kamis mengatakan ada kesenjangan dengan Washington mengenai masalah ini dan bahwa kedua sekutu belum menyetujui peta garis teritorial. (Baca: Menteri Israel Sebut Belum Ada Kesepahaman Soal Aneksasi Tepi Barat dengan AS )

Palestina menginginkan Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur - wilayah yang direbut Israel dalam perang Timur Tengah 1967 - untuk negara merdeka yang akan datang.

Mereka mengatakan pencaplokan akan membuat itu tidak mungkin, dan menyerukan sanksi internasional terhadap Israel.

Negara-negara Arab dan Eropa telah menyuarakan keprihatinan atas gerakan teritorial sepihak yang dapat membahayakan solusi dua negara untuk konflik tersebut.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Siapa Hussein al-Sheikh?...
Siapa Hussein al-Sheikh? Calon Kuat Pemimpin Palestina yang Dituding sebagai Tangan Kanan Zionis
Presiden Palestina Mahmoud...
Presiden Palestina Mahmoud Abbas Tunjuk Calon Penggantinya setelah Berkuasa 21 Tahun
Gulingkan Assad, Ahmed...
Gulingkan Assad, Ahmed al-Sharaa Ingin Suriah Normalisasi Hubungan dengan Israel
Ledakan Dahsyat Guncang...
Ledakan Dahsyat Guncang Pelabuhan Iran, 14 Orang Tewas, Lebih dari 750 Luka
Houthi Klaim Rudal Hipersoniknya...
Houthi Klaim Rudal Hipersoniknya Serang Pangkalan Jet Tempur Siluman F-35 Israel
Lagi Asyik Makan di...
Lagi Asyik Makan di Restoran Seoul, Dubes Israel Ketakutan Diteriaki Genosida oleh Aktivis
Terungkap! Israel Palsukan...
Terungkap! Israel Palsukan Penemuan Terowongan Hamas untuk Cegah Gencatan Senjata
Ledakan Dahsyat Hancurkan...
Ledakan Dahsyat Hancurkan Pelabuhan Bandar Abbas, Bagaimana Nasib 385 WNI di Iran?
Ledakan Dahsyat di Iran,...
Ledakan Dahsyat di Iran, Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban
Rekomendasi
TNBBS Terancam Rusak,...
TNBBS Terancam Rusak, Gubernur Lampung Siapkan Langkah Tegas Hadapi Ribuan Perambah
Raih Gelar Liga ke-20,...
Raih Gelar Liga ke-20, Liverpool Klub Tersukses di Tanah Inggris
Inovasi BNIdirect Raih...
Inovasi BNIdirect Raih 3 Penghargaan dari The Digital Banker
Berita Terkini
Siapa Lebih Unggul India...
Siapa Lebih Unggul India atau Pakistan dalam Senjata Nuklir?
49 menit yang lalu
India Terlalu Mengekang...
India Terlalu Mengekang Kashmir, Apakah Modi Kena Karma?
1 jam yang lalu
9 Alasan Warisan Progresif...
9 Alasan Warisan Progresif Paus Fransiskus Mengubah Gereja Katolik
3 jam yang lalu
Putin Berulang Kali...
Putin Berulang Kali Mengibuli Banyak Presiden AS, Korban Terbarunya Adalah Trump
6 jam yang lalu
Menhan Pakistan: Jihad...
Menhan Pakistan: Jihad Diciptakan oleh Barat
7 jam yang lalu
Ini Penampakan Makam...
Ini Penampakan Makam Paus Fransiskus yang Sederhana
9 jam yang lalu
Infografis
Jika Diinvasi Barat,...
Jika Diinvasi Barat, Rusia Pastikan Gunakan Senjata Nuklir
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved