Yogi Adityanath, Pendeta Anti-Muslim Berpeluang Jadi PM India Gantikan Modi

Selasa, 08 Februari 2022 - 15:07 WIB
loading...
Yogi Adityanath, Pendeta Anti-Muslim Berpeluang Jadi PM India Gantikan Modi
Yogi Adityanath, pendeta yang terkenal dengan retorika anti-Muslim, berpeluang menjadi pemimpin masa depan India menggantikan Perdana Menteri Narendra Modi. Foto/REUTERS
A A A
NEW DELHI - Seorang pendeta Hindu yang dikenal dengan retorika anti-Muslimnya yang berapi-api memimpin Partai Bharatiya Janata (BJP) dalam pemilu di negara bagian terpadat di India . Posisinya yang kuat dapat membuatnya menjadi pemimpin masa depan menggantikan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi.

Yogi Adityanath (49) telah menimbulkan kontroversi sejak pengangkatannya yang mengejutkan pada tahun 2017 sebagai Kepala Menteri atau Menteri Utama Uttar Pradesh, sebuah negara bagian di India utara yang berpenduduk lebih dari 200 juta orang—lebih dari seluruh populasi Brasil.

Pemerintah tidak melakukan apa pun untuk meredam pandangannya, dan saat dia mencari masa jabatan kedua, dia mendesak pemilih Hindu untuk mendukung BJP sambil bersikap kasar terhadap Muslim yang merupakan seperlima dari populasi negara bagian Uttar Pradesh.



Sebagai anak didik garis keras Modi, Adityanath telah melonjak popularitasnya, berkat pidato dan proyeksinya yang berapi-api sebagai administrator yang tangguh dan tanpa basa-basi.

"Dia dengan berani terbuka tentang politik dan ideologi Hindunya. Dia telah memproyeksikan dirinya sebagai pemimpin Hindu dan itulah yang membuatnya mendapat banyak suara dan suara," kata jurnalis dan komentator politik Sunita Aron.

"Ketika dia melakukan hujatan terhadap Muslim, dia menarik perhatian dan penonton," katanya kepada AFP, Selasa (8/2/2022).

Menjelang pemilu Uttar Pradesh (10 Februari-7 Maret 2022), pendeta berpakaian warna kunyit tidak berbasa-basi, mengatakan itu akan menjadi pertarungan antara "80 persen dan 20 persen", mengacu pada perpecahan demografis negara bagian tentang agama.

Kerumunan memadati pertemuan umum untuk melihat sekilas pendeta itu, meskipun ada pembatasan terkait pandemi COVID-19, bersorak keras setiap kali dia membuat referensi mengejek kepada pemilih Muslim.

"Mereka adalah penyembah Jinnah," bunyi tweet-nya bulan lalu, merujuk pada Mohammad Ali Jinnah, pendiri tetangga saingan berat India, Pakistan.

"Pakistan sayang bagi mereka, kami mengorbankan hidup kami untuk Maa Bharati (Ibunda India)."
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1063 seconds (0.1#10.140)