Horor! Kabel Putus Jatuh ke Parit, Puluhan Orang Tewas Kesetrum
loading...
A
A
A
KINSHASA - Setidaknya 26 orang tewaskesetrum setelah kabel listrik tegangan tinggi yang putus jatuh ke saluran pembuangan di sebuah pasar Kinshasa, Ibu Kota Kongo .
"Kabel putus dan ujung kabelnya jatuh ke parit yang berisi air setelah hujan pagi. Saat ini, 26 orang tewas karena tersengat listrik," kata juru bicara pemerintah provinsi Kinshasa, Charles Mbutamuntu, kepada AFP seperti dilansir dari CBS News, Kamis (3/2/2022).
Menurut Mbutamuntu sebagian besar korban tewas tragedi di pasar makanan Matadi-Kibala yang populer di barat Kinshasa adalah pedagang dan pembeli serta beberapa orang yang lewat.
"Jenazah sedang dibawa ke kamar mayat dan penyelidikan telah dibuka untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab," ujarnya.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan mayat-mayat tergeletak di atas kios-kios pasar dengan kaki terendam setinggi lutut di air berlumpur.
“Setiap kali ada hujan, airnya tidak mengalir tetapi meluap ke pasar karena parit tersumbat, dan semua pedagang harus bekerja dengan kaki di dalam air," ungkap Christelle Zindo, salah satu pedagang di pasar itu.
Dia mengkritik ketidakpedulian total dari pihak berwenang untuk masalah ini. Infrastruktur kelistrikan di Kongo seringkali tidak terpelihara dengan baik.
Perusahaan listrik nasional, SNEL, mengatakan dalam siaran pers bahwa sambaran petir telah memutuskan kabel.
Seorang pejabat perusahaan milik negara mengatakan kepada AFP bahwa undang-undang melarang membangun atau mendirikan bangunan di bawah jalur kabel tegangan tinggi, tetapi kementerian pertanahan secara ilegal telah mengeluarkan izin yang mencakup wilayah-wilayah itu.
Sementara itu Kantor Kepresidenan Kongo mengatakan di Twitter bahwa semua penyebab tragedi ini akan terungkap dan mereka yang bertanggung jawab harus bertanggung jawab untuk itu. Tweet itu menambahkan bahwa Presiden Felix Tshisekedi bulan lalu telah memutuskan tentang relokasi pasar ini mengingat bahaya yang ditimbulkan oleh lokasinya saat ini.
Para menteri pemerintah mengunjungi lokasi kecelakaan sebagai ungkapan solidaritas, dan juru bicara pemerintah Patrick Muyaya mengungkapkan bahwa pihak berwenang telah memulai relokasi pasar yang terkena dampak.
Muyaya mengatakan kecelakaan itu telah mempercepat proses untuk mencegah tragedi lain.
Perdana Menteri Kongo, Jean-Michel Sama Lukonde, mengungkapkan bahwa para korban tewas tersengat listrik setelah kabel listrik putus karena cuaca buruk dan jatuh di pasar dan perumahan di bawahnya.
“Saya berbagi rasa sakit yang luar biasa dari keluarga. Pikiran saya juga dengan semua yang terluka,” kata perdana menteri Kongo seperti dilansir dari Russia Today.
Di Kinshasa, sebuah kota metropolitan yang luas dengan lebih dari 10 juta orang, beberapa distrik rawan banjir selama hujan tropis sebagai akibat dari sistem drainase era kolonial yang tidak terpelihara dengan baik.
"Kabel putus dan ujung kabelnya jatuh ke parit yang berisi air setelah hujan pagi. Saat ini, 26 orang tewas karena tersengat listrik," kata juru bicara pemerintah provinsi Kinshasa, Charles Mbutamuntu, kepada AFP seperti dilansir dari CBS News, Kamis (3/2/2022).
Menurut Mbutamuntu sebagian besar korban tewas tragedi di pasar makanan Matadi-Kibala yang populer di barat Kinshasa adalah pedagang dan pembeli serta beberapa orang yang lewat.
"Jenazah sedang dibawa ke kamar mayat dan penyelidikan telah dibuka untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab," ujarnya.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan mayat-mayat tergeletak di atas kios-kios pasar dengan kaki terendam setinggi lutut di air berlumpur.
“Setiap kali ada hujan, airnya tidak mengalir tetapi meluap ke pasar karena parit tersumbat, dan semua pedagang harus bekerja dengan kaki di dalam air," ungkap Christelle Zindo, salah satu pedagang di pasar itu.
Dia mengkritik ketidakpedulian total dari pihak berwenang untuk masalah ini. Infrastruktur kelistrikan di Kongo seringkali tidak terpelihara dengan baik.
Perusahaan listrik nasional, SNEL, mengatakan dalam siaran pers bahwa sambaran petir telah memutuskan kabel.
Seorang pejabat perusahaan milik negara mengatakan kepada AFP bahwa undang-undang melarang membangun atau mendirikan bangunan di bawah jalur kabel tegangan tinggi, tetapi kementerian pertanahan secara ilegal telah mengeluarkan izin yang mencakup wilayah-wilayah itu.
Sementara itu Kantor Kepresidenan Kongo mengatakan di Twitter bahwa semua penyebab tragedi ini akan terungkap dan mereka yang bertanggung jawab harus bertanggung jawab untuk itu. Tweet itu menambahkan bahwa Presiden Felix Tshisekedi bulan lalu telah memutuskan tentang relokasi pasar ini mengingat bahaya yang ditimbulkan oleh lokasinya saat ini.
Para menteri pemerintah mengunjungi lokasi kecelakaan sebagai ungkapan solidaritas, dan juru bicara pemerintah Patrick Muyaya mengungkapkan bahwa pihak berwenang telah memulai relokasi pasar yang terkena dampak.
Muyaya mengatakan kecelakaan itu telah mempercepat proses untuk mencegah tragedi lain.
Perdana Menteri Kongo, Jean-Michel Sama Lukonde, mengungkapkan bahwa para korban tewas tersengat listrik setelah kabel listrik putus karena cuaca buruk dan jatuh di pasar dan perumahan di bawahnya.
“Saya berbagi rasa sakit yang luar biasa dari keluarga. Pikiran saya juga dengan semua yang terluka,” kata perdana menteri Kongo seperti dilansir dari Russia Today.
Di Kinshasa, sebuah kota metropolitan yang luas dengan lebih dari 10 juta orang, beberapa distrik rawan banjir selama hujan tropis sebagai akibat dari sistem drainase era kolonial yang tidak terpelihara dengan baik.
(ian)