Presiden Ini Pecat Seluruh Menterinya karena Korupsi

Selasa, 25 Januari 2022 - 07:56 WIB
loading...
Presiden Ini Pecat Seluruh Menterinya karena Korupsi
Presiden Malawi Lazarus Chakwera memecat seluruh menterinya karena masalah korupsi. Foto/REUTERS
A A A
LILONGWE - Presiden Malawi Lazarus Chakwera memecat seluruh menterinya pada hari Senin karena masalah korupsi.

Dia bersumpah untuk menghadapi semua bentuk perilaku para pejabat publik yang melanggar hukum.



"Saya telah membubarkan seluruh kabinet saya dengan segera, dan semua fungsi kabinet kembali ke kantor saya sampai saya mengumumkan kabinet yang dikonfigurasi ulang dalam dua hari," kata Chakwera dalam pidato nasional, seperti dikutip AFP, Selasa (25/1/2022).

Dia menambahkan bahwa kabinet yang dikonfigurasi ulang akan mengecualikan Menteri Pertanahan Kezzie Msukwa, yang ditangkap bulan lalu dalam kasus suap.

"Ini untuk memungkinkan dia menjawab tuduhan korupsi yang dia hadapi di pengadilan dan membersihkan namanya di sana," kata Chakwera.

Keputusan mengejutkan itu menyusul pertemuan minggu lalu dengan dua kelompok berpengaruh, Konferensi Waligereja Malawi (ECM) dan Komite Urusan Masyarakat, yang terdiri dari kelompok-kelompok gereja yang bertindak sebagai pengawas pemerintah.

Kedua kelompok itu menyatakan keprihatinan atas keragu-raguan presiden dalam memerangi korupsi.

ECM, yang merupakan majelis uskup Katolik Malawi, mengatakan pihak berwenang harus memastikan bahwa tidak seorang pun ditekan, diintimidasi, atau dipengaruhi dalam mengejar keadilan.

"Jangan ada tersangka yang—betapapun kuat, kaya atau siapa koneksi mereka—dilindungi," kata para uskup dalam sebuah pernyataan.

Chakwera memenangkan pemilu 2020 dengan mengampanyekan janji-janji untuk memerangi korupsi di negara miskin Afrika tersebut.

Penangkapan menteri pertanahan adalah skandal korupsi kedua yang pecah dalam waktu kurang dari sebulan.

Sebelumnya pada bulan Desember, penyelidikan korupsi mendapati mantan menteri keuangan Malawi dan mantan gubernur bank sentral ditangkap atas tuduhan mereka memanipulasi rekening untuk mendapatkan pinjaman dari Dana Moneter Internasional.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1027 seconds (0.1#10.140)