Pakar: Senjata Nuklir Dikendalikan Bisa Picu Perang Dunia III Mengerikan

Kamis, 03 Februari 2022 - 12:45 WIB
loading...
A A A
Kellenborn memperingatkan itu berpotensi diberikan izin untuk menyerang secara mandiri dalam kondisi tertentu.

"Misalnya, bagaimana jika, dalam skenario krisis di mana kepemimpinan Rusia takut akan kemungkinan serangan nuklir, torpedo Poseidon diluncurkan dalam mode berkeliaran? Bisa jadi jika Poseidon kehilangan komunikasi dengan kapal selam inangnya, ia akan melancarkan serangan," katanya.

Mengumumkan peluncuran pada saat itu, Putin mengeklaim bahwa senjata itu akan hampir tidak memiliki kerentanan dan tidak ada di dunia yang mampu menahannya.

Para ahli memperingatkan ancaman terbesarnya akan memicu tsunami mematikan, yang menurut fisikawan Rex Richardson kepada Business Insider bisa sama dengan tsunami Fukushima 2011.

AS juga telah meluncurkan pesawat pengebom yang dikendalikan dari jarak jauh senilai USD550 juta yang dapat menembakkan nuklir dan bersembunyi dari rudal musuh.

Pada tahun 2020, pesawat siluman B-21 Angkatan Udara AS diresmikan, pesawat pengebom AS pertama yang baru dalam lebih dari 30 tahun.

Tidak hanya dapat dikemudikan dari jarak jauh, B-21 juga dapat terbang sendiri menggunakan kecerdasan buatan untuk memilih target dan menghindari deteksi tanpa keluaran manusia.

Meskipun militer bersikeras bahwa operator manusia akan selalu membuat keputusan terakhir apakah akan mencapai target atau tidak, informasi tentang pesawat itu lambat untuk keluar.

Sedangkan China pada tahun lalu mengeklaim bahwa pilot pesawat tempur AI-nya lebih baik daripada pilot manusia dan menembak jatuh rekan-rekan non-AI mereka dalam simulasi pertempuran udara.

Surat kabar resmi militer China, PLA Daily, mengutip seorang pilot yang mengeklaim teknologi itu mempelajari gerakan musuhnya dan dapat mengalahkan mereka hanya sehari kemudian.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0999 seconds (0.1#10.140)