Khawatir Ekonomi Runtuh, Pakistan Tolak Lockdown
loading...
A
A
A
ISLAMABAD - Pemerintah Pakistan menentang isolasi wilayah yang disarankan Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk menangkal pandemi corona (Covid-19) . Islamabad justru menerapkan pendekatan holistik dalam berperang melawan pandemi tersebut.
Perdana Menteri (PM) Imran Khan berulang kali menyatakan, isolasi wilayah tidak mampu menyelesaikan permasalahan Pakistan. "Kita merupakan negara dengan banyak buruh harian yang bisa kelaparan jika tidak bekerja," katanya dilansir The National, media ternama di Pakistan. Dua per tiga populasi Pakistan memang bergantung pada pendapatan harian. (Baca: Palestina Puji Saudi Tolak Rencana Israel Caplok Tepi Barat)
Khan dan para menterinya juga meminta rakyatnya untuk mengabaikan panduan jaga jarak dan tidak meminta penggunaan masker. Mereka berdalih, sebagian besar rakyat Pakistan tidak siap beradaptasi dengan perilaku jaga jarak dan menggunakan masker.
Pemerintah Pakistan berdalih, pendekatan tersebut merupakan upaya holistik untuk menyeimbangkan kesehatan dan ekonomi. "Negara ini dibangun dengan keputusan berdaulat untuk kepentingan terbaik rakyat," kata Zafar Mirza, penasihat khusus PM Khan tentang kesehatan. Dia mengungkapkan, keputusan tersebut memperhatikan keseimbangan antara kehidupan dan kebutuhan hidup.
Padahal jumlah kasus virus corona di Pakistan terus bertambah. Pada Rabu lalu, jumlah kasus baru mencapai 5.300 orang dengan jumlah total mencapai 113.00 kasus dengan 2.255 kematian. Pemerintah Pakistan telah melakukan uji Covid-19 hingga 50.000 orang per hari. Pakistan menjadi negara kelima terbesar di dunia yang mengalami pandemi corona. (Baca juga: PM Lebanon Akui Negaranya di Ujung Perang Sektarian)
Pemerintah negara bagian di Pakistan telah membuka kembali pasar, industri, masjid, dan transportasi publik. “Kita juga telah melakukan pelacakan penderita Covid-19 dan meminta karantina,” kata Mirza. Namun, penilaian lainnya adalah dampak sosial-ekonomi yang diperhatikan di Pakistan.
Sebelumnya, WHO memperingatkan Pakistan tidak memiliki sistem kesehatan yang mumpuni dan tidak melakukan pelacakan terhadap pasien korona. Kepala WHO di Pakistan, Palitha Mahipala, meminta menteri kesehatan di negara bagian untuk menerapkan isolasi wilayah secara bergantian. (Andika H Mustaqim)
Perdana Menteri (PM) Imran Khan berulang kali menyatakan, isolasi wilayah tidak mampu menyelesaikan permasalahan Pakistan. "Kita merupakan negara dengan banyak buruh harian yang bisa kelaparan jika tidak bekerja," katanya dilansir The National, media ternama di Pakistan. Dua per tiga populasi Pakistan memang bergantung pada pendapatan harian. (Baca: Palestina Puji Saudi Tolak Rencana Israel Caplok Tepi Barat)
Khan dan para menterinya juga meminta rakyatnya untuk mengabaikan panduan jaga jarak dan tidak meminta penggunaan masker. Mereka berdalih, sebagian besar rakyat Pakistan tidak siap beradaptasi dengan perilaku jaga jarak dan menggunakan masker.
Pemerintah Pakistan berdalih, pendekatan tersebut merupakan upaya holistik untuk menyeimbangkan kesehatan dan ekonomi. "Negara ini dibangun dengan keputusan berdaulat untuk kepentingan terbaik rakyat," kata Zafar Mirza, penasihat khusus PM Khan tentang kesehatan. Dia mengungkapkan, keputusan tersebut memperhatikan keseimbangan antara kehidupan dan kebutuhan hidup.
Padahal jumlah kasus virus corona di Pakistan terus bertambah. Pada Rabu lalu, jumlah kasus baru mencapai 5.300 orang dengan jumlah total mencapai 113.00 kasus dengan 2.255 kematian. Pemerintah Pakistan telah melakukan uji Covid-19 hingga 50.000 orang per hari. Pakistan menjadi negara kelima terbesar di dunia yang mengalami pandemi corona. (Baca juga: PM Lebanon Akui Negaranya di Ujung Perang Sektarian)
Pemerintah negara bagian di Pakistan telah membuka kembali pasar, industri, masjid, dan transportasi publik. “Kita juga telah melakukan pelacakan penderita Covid-19 dan meminta karantina,” kata Mirza. Namun, penilaian lainnya adalah dampak sosial-ekonomi yang diperhatikan di Pakistan.
Sebelumnya, WHO memperingatkan Pakistan tidak memiliki sistem kesehatan yang mumpuni dan tidak melakukan pelacakan terhadap pasien korona. Kepala WHO di Pakistan, Palitha Mahipala, meminta menteri kesehatan di negara bagian untuk menerapkan isolasi wilayah secara bergantian. (Andika H Mustaqim)
(ysw)