Palestina Puji Saudi Tolak Rencana Israel Caplok Tepi Barat
loading...
A
A
A
YERUSALEM - Otoritas Palestina memuji Arab Saudi yang menolak rencana Israel mencaplok wilayah Tepi Barat. Pernyataan itu menunjukkan sinyal rekonsiliasi antara kedua pihak.
“Arab Saudi menegaskan kembali hari ini sikap tebuh mereka terhadap isu Palestina, menolak pernyataan rencana Israel mencaplok sebagian besar Tepi Barat,” ungkap pernyataan kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Bulan lalu Saudi menyatakan, “Menolak semua aksi sepihak dan setiap pelanggaran resolusi sanksi internasional atau langkah apapun yang dapat merusak peluang kembali ke proses perdamaian untuk mencapai keamanan dan stabilitas di wilayah.”
Menurut Saudi, sikap pada rencana pencaplokan itu menegaskan keberpihakan pada rakyat Palestina. Saudi juga menyatakan konsisten bersama rakyat Palestina dan mendukung pilihan mereka dan pendirian negara merdeka Palestina, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Kecaman Saudi pada rencana pencaplokan oleh pemerintahan baru Israel itu bertentangan dengan membaiknya hubungan dengan Israel dalam beberapa tahun terakhir, terutama terkait dkungan pada rencana damai pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Sesuai rencana damai Trump, Israel akan mengklaim kedaulatan atas 30% wilayah Palestina di Tepi Barat, terutama pemukiman Yahudi ilegal dan Lembah Jordan, ditukar dengan partisipasi ekonomi Palestina. (Baca Juga: Bos Serikat Polisi New York: Setop Perlakukan Kami Seperti Penjahat!)
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan pihaknya akan menerapkan pencaplokan itu setahap demi setahap, dengan tiga wilayah yang pertama kali dicaplok. (Baca Juga: Rusia-China Siap Pasang Badan untuk Iran dari Sanksi PBB)
“Arab Saudi menegaskan kembali hari ini sikap tebuh mereka terhadap isu Palestina, menolak pernyataan rencana Israel mencaplok sebagian besar Tepi Barat,” ungkap pernyataan kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Bulan lalu Saudi menyatakan, “Menolak semua aksi sepihak dan setiap pelanggaran resolusi sanksi internasional atau langkah apapun yang dapat merusak peluang kembali ke proses perdamaian untuk mencapai keamanan dan stabilitas di wilayah.”
Menurut Saudi, sikap pada rencana pencaplokan itu menegaskan keberpihakan pada rakyat Palestina. Saudi juga menyatakan konsisten bersama rakyat Palestina dan mendukung pilihan mereka dan pendirian negara merdeka Palestina, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Kecaman Saudi pada rencana pencaplokan oleh pemerintahan baru Israel itu bertentangan dengan membaiknya hubungan dengan Israel dalam beberapa tahun terakhir, terutama terkait dkungan pada rencana damai pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Sesuai rencana damai Trump, Israel akan mengklaim kedaulatan atas 30% wilayah Palestina di Tepi Barat, terutama pemukiman Yahudi ilegal dan Lembah Jordan, ditukar dengan partisipasi ekonomi Palestina. (Baca Juga: Bos Serikat Polisi New York: Setop Perlakukan Kami Seperti Penjahat!)
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan pihaknya akan menerapkan pencaplokan itu setahap demi setahap, dengan tiga wilayah yang pertama kali dicaplok. (Baca Juga: Rusia-China Siap Pasang Badan untuk Iran dari Sanksi PBB)
(sya)