Didesak Kirim Senjata ke Donbass, Ini Jawaban Kremlin
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kremlin mengatakan permintaan dari anggota parlemen tinggi dari partai pemerintah Rusia untuk mengirimkan peralatan militer ke Donbass menunjukkan betapa seriusnya negara itu menangani krisis melintasi perbatasan di Ukraina .
Kelompok politisi berpengaruh berpendapat itu adalah tanggapan yang diperlukan atas pengiriman senjata yang baru-baru ini dikirimkan oleh negara-negara Barat ke Kiev.
Sebelumnya Vladimir Vasilyev, pemimpin parlemen dari partai Rusia Bersatu, membuat permintaan itu dalam sebuah pernyataan.
“Kami memahami bahwa mereka memompa Ukraina dengan sistem rudal, peluncur granat, dan pasokan lainnya,” katanya.
“Ada juga instruktur di sana untuk melatih mereka bagaimana menggunakan peralatan ini. Ini adalah bahaya besar. Ini adalah persiapan untuk aksi militer, dan tidak ada yang lain. Aksi militer terhadap penduduk damai yang tinggal di sana,” imbuhnya.
“Kami telah menunggu lama untuk keputusan yang masuk akal untuk menang di Washington, tetapi ini tidak terjadi,” lanjutnya.
“Kami hanya mendengar tentang sanksi, dan tentang senjata yang dikirim ke zona konflik,” katanya.
Anggota parlemen Rusia itu membandingkan situasi di Ukraina dengan Nazisme dan mengatakan bahwa itu mengingatkan pada Stepan Bandera, pemimpin nasionalis sayap kanan Ukraina yang organisasinya membantai ribuan orang Polandia dan Yahudi pada 1940-an.
“Kami tidak bisa menerima ini,” tegasnya.
Kelompok politisi berpengaruh berpendapat itu adalah tanggapan yang diperlukan atas pengiriman senjata yang baru-baru ini dikirimkan oleh negara-negara Barat ke Kiev.
Sebelumnya Vladimir Vasilyev, pemimpin parlemen dari partai Rusia Bersatu, membuat permintaan itu dalam sebuah pernyataan.
“Kami memahami bahwa mereka memompa Ukraina dengan sistem rudal, peluncur granat, dan pasokan lainnya,” katanya.
“Ada juga instruktur di sana untuk melatih mereka bagaimana menggunakan peralatan ini. Ini adalah bahaya besar. Ini adalah persiapan untuk aksi militer, dan tidak ada yang lain. Aksi militer terhadap penduduk damai yang tinggal di sana,” imbuhnya.
“Kami telah menunggu lama untuk keputusan yang masuk akal untuk menang di Washington, tetapi ini tidak terjadi,” lanjutnya.
“Kami hanya mendengar tentang sanksi, dan tentang senjata yang dikirim ke zona konflik,” katanya.
Anggota parlemen Rusia itu membandingkan situasi di Ukraina dengan Nazisme dan mengatakan bahwa itu mengingatkan pada Stepan Bandera, pemimpin nasionalis sayap kanan Ukraina yang organisasinya membantai ribuan orang Polandia dan Yahudi pada 1940-an.
“Kami tidak bisa menerima ini,” tegasnya.