Kapal Perang Denmark Gabung NATO di Laut Baltik, Tensi Rusia-Barat Naik
loading...
A
A
A
KOPENHAGEN - Misi kapal perang Denmark, HDMS Peter Willemoes dengan 160 awak, digambarkan sebagai pemantauan dan menghalangi aktivitas Rusia di Laut Baltik.
Pakar militer menyebut Laut Baltik sebagai "halaman belakang Denmark sendiri".
Kapal fregat HDMS Peter Willemoes akan bergabung dengan armada NATO di Laut Baltik sebagai bagian dari kontribusi negara itu untuk aliansi.
Fregat akan dilengkapi empat pesawat F-16 dan 70 tentara untuk mendukung misi kesiapsiagaan NATO di wilayah Laut Baltik.
“Langkah ini diputuskan setelah NATO secara khusus menuntut peningkatan kontribusi,” ungkap Menteri Pertahanan (Menhan) Denmar Trine Bramsen, dilansir Sputnik pada Rabu (19/1/2022).
Misi tersebut akan memiliki fokus khusus pada negara-negara Baltik. Menurut Angkatan Laut Denmark, tugas untuk fregat terutama akan terdiri dari menunjukkan kehadirannya, kedekatan dan solidaritasnya dengan seluruh aliansi NATO.
“Namun, karena pengerahan itu terjadi di tengah ketegangan antara Rusia dan Barat, kapal itu akan mengamati aktivitas Rusia di Laut Baltik dan mencegah Rusia meningkatkan konflik dengan Ukraina,” papar pakar militer Anders Puck Nielsen pada Radio Denmark.
Pakar militer menyebut Laut Baltik sebagai "halaman belakang Denmark sendiri".
Kapal fregat HDMS Peter Willemoes akan bergabung dengan armada NATO di Laut Baltik sebagai bagian dari kontribusi negara itu untuk aliansi.
Fregat akan dilengkapi empat pesawat F-16 dan 70 tentara untuk mendukung misi kesiapsiagaan NATO di wilayah Laut Baltik.
“Langkah ini diputuskan setelah NATO secara khusus menuntut peningkatan kontribusi,” ungkap Menteri Pertahanan (Menhan) Denmar Trine Bramsen, dilansir Sputnik pada Rabu (19/1/2022).
Misi tersebut akan memiliki fokus khusus pada negara-negara Baltik. Menurut Angkatan Laut Denmark, tugas untuk fregat terutama akan terdiri dari menunjukkan kehadirannya, kedekatan dan solidaritasnya dengan seluruh aliansi NATO.
“Namun, karena pengerahan itu terjadi di tengah ketegangan antara Rusia dan Barat, kapal itu akan mengamati aktivitas Rusia di Laut Baltik dan mencegah Rusia meningkatkan konflik dengan Ukraina,” papar pakar militer Anders Puck Nielsen pada Radio Denmark.