Rusia Sebut NATO Bangun Pasukan di Dekat Belarusia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Di tengah ketegangan yang meningkat dengan NATO, Rusia bersumpah tidak akan menutup mata terhadap aktivitas militer blok pimpinan Amerika Serikat (AS) itu di dekat Belarusia.
Pernyataan itu muncul saat para pejabat Rusia mencari tanggapan atas jaminan keamanan yang mereka usulkan pada NATO.
Berbicara sebagai bagian dari wawancara dengan TASS yang diterbitkan pada Selasa (18/1/2022), Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Minsk, Boris Gryzlov, mengatakan, “Kami melihat bahwa peningkatan kekuatan dan sumber daya NATO, pada kenyataannya, tidak berhenti di gerbang kami.”
Dia melanjutkan, bahwa selama krisis migran, ketika ribuan calon pencari suaka dari negara-negara bermasalah, terutama di Timur Tengah, berusaha menyeberang dari bekas republik Soviet ke negara-negara Uni Eropa (UE), pasukan tambahan, termasuk senjata berat dipindahkan ke perbatasan Belarusia dari Polandia.
Gryzlov memperingatkan, “Tindakan seperti itu dari NATO dan mitranya tentu saja, tidak luput dari perhatian.”
Baca juga: Setelah Nikaragua Beralih, China: Sekutu Taiwan akan Menjadi Nol
Dia menambahkan, “Kedua negara mengambil pendekatan yang hati-hati untuk perlindungan perbatasan, dan bahwa patroli udara gabungan Rusia-Belarusia diselenggarakan secara teratur, menggunakan pengebom jarak jauh Tu-22M3, pesawat tempur multiperan Su-30SM, dan lainnya.”
Dubes itu juga mengumumkan putaran latihan militer yang disebut Allied Resolve 2022 akan dimulai pada Februari.
Dia mencatat negara-negara Barat sering menafsirkan latihan bersama antara Moskow dan Minsk sebagai ancaman bagi diri mereka sendiri.
“Militer Rusia dan Belarusia dengan jelas dan koheren mendemonstrasikan pelatihan mereka, melakukan latihan mereka dengan sempurna, dan kemudian kembali ke penempatan permanen mereka,” papar duta besar itu.
Pernyataan Gryzlov datang di tengah meningkatnya ketegangan antara NATO dan Rusia.
Pekan lalu, perwakilan NATO dan diplomat Rusia bertemu untuk membahas jaminan yang diusulkan Rusia untuk menjaga keamanan di benua Eropa.
Pertemuan itu setelah pembicaraan antara pejabat dari Washington dan Moskow.
Bulan lalu, Rusia menyerahkan dua rancangan perjanjian, satu ke Washington dan yang lainnya ke NATO.
Rancangan perjanjian itu mencakup permintaan jaminan dari NATO mengenai pergerakan personel militer dan perangkat keras, serta seruan agar organisasi tersebut menahan diri dari perluasan lebih lanjut di dekat perbatasan Rusia.
Pada akhir November, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan Rusia harus mengerahkan hulu ledak nuklir di wilayah negaranya jika senjata nuklir NATO maju ke timur melalui Eropa.
Hubungan antara Minsk dan Barat telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir.
Uni Eropa menuduh Belarusia membiarkan penerbangan dari negara-negara bermasalah untuk mengobarkan "perang hibrida" melawan Brussels. Tuduhan itu dibantah Belarusia.
Belarusia bersikeras para pejabat tidak dapat menghentikan arus orang yang mencoba menyeberang karena tekanan sanksi.
Namun, Lukashenko mengakui ada kemungkinan beberapa pejabatnya telah membantu calon pencari suaka untuk menyeberang, tetapi mengatakan itu tidak layak untuk diperhatikan.
Pernyataan itu muncul saat para pejabat Rusia mencari tanggapan atas jaminan keamanan yang mereka usulkan pada NATO.
Berbicara sebagai bagian dari wawancara dengan TASS yang diterbitkan pada Selasa (18/1/2022), Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Minsk, Boris Gryzlov, mengatakan, “Kami melihat bahwa peningkatan kekuatan dan sumber daya NATO, pada kenyataannya, tidak berhenti di gerbang kami.”
Dia melanjutkan, bahwa selama krisis migran, ketika ribuan calon pencari suaka dari negara-negara bermasalah, terutama di Timur Tengah, berusaha menyeberang dari bekas republik Soviet ke negara-negara Uni Eropa (UE), pasukan tambahan, termasuk senjata berat dipindahkan ke perbatasan Belarusia dari Polandia.
Gryzlov memperingatkan, “Tindakan seperti itu dari NATO dan mitranya tentu saja, tidak luput dari perhatian.”
Baca juga: Setelah Nikaragua Beralih, China: Sekutu Taiwan akan Menjadi Nol
Dia menambahkan, “Kedua negara mengambil pendekatan yang hati-hati untuk perlindungan perbatasan, dan bahwa patroli udara gabungan Rusia-Belarusia diselenggarakan secara teratur, menggunakan pengebom jarak jauh Tu-22M3, pesawat tempur multiperan Su-30SM, dan lainnya.”
Dubes itu juga mengumumkan putaran latihan militer yang disebut Allied Resolve 2022 akan dimulai pada Februari.
Dia mencatat negara-negara Barat sering menafsirkan latihan bersama antara Moskow dan Minsk sebagai ancaman bagi diri mereka sendiri.
“Militer Rusia dan Belarusia dengan jelas dan koheren mendemonstrasikan pelatihan mereka, melakukan latihan mereka dengan sempurna, dan kemudian kembali ke penempatan permanen mereka,” papar duta besar itu.
Pernyataan Gryzlov datang di tengah meningkatnya ketegangan antara NATO dan Rusia.
Pekan lalu, perwakilan NATO dan diplomat Rusia bertemu untuk membahas jaminan yang diusulkan Rusia untuk menjaga keamanan di benua Eropa.
Pertemuan itu setelah pembicaraan antara pejabat dari Washington dan Moskow.
Bulan lalu, Rusia menyerahkan dua rancangan perjanjian, satu ke Washington dan yang lainnya ke NATO.
Rancangan perjanjian itu mencakup permintaan jaminan dari NATO mengenai pergerakan personel militer dan perangkat keras, serta seruan agar organisasi tersebut menahan diri dari perluasan lebih lanjut di dekat perbatasan Rusia.
Pada akhir November, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan Rusia harus mengerahkan hulu ledak nuklir di wilayah negaranya jika senjata nuklir NATO maju ke timur melalui Eropa.
Hubungan antara Minsk dan Barat telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir.
Uni Eropa menuduh Belarusia membiarkan penerbangan dari negara-negara bermasalah untuk mengobarkan "perang hibrida" melawan Brussels. Tuduhan itu dibantah Belarusia.
Belarusia bersikeras para pejabat tidak dapat menghentikan arus orang yang mencoba menyeberang karena tekanan sanksi.
Namun, Lukashenko mengakui ada kemungkinan beberapa pejabatnya telah membantu calon pencari suaka untuk menyeberang, tetapi mengatakan itu tidak layak untuk diperhatikan.
(sya)