Jenderal AS: Iran Ancaman Tunggal dan Terbesar di Timur Tengah
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Jenderal Kenneth McKenzie, komandan Komando Pusat (CENTCOM) Amerika Serikat (AS) mengatakan Iran tetap menjadi ancaman terbesar dan satu-satunya di kawasan Timur Tengah. Dia menempatkan bahaya dari Teheran berada di belakang al-Qaeda dan ISIS.
Komandan Komando CENTCOM juga menyoroti kebangkitan China dan Rusia yang telah memaksa Washington untuk mengalihkan sumber dayanya. CENTOM merupakan komando militer Amerika untuk wilayah Timur Tengah dan sekitarnya.
McKenzie mengonfirmasi bahwa perseteruan Washington dan Teheran memanas setelah kematian komandan Pasukan Quds Iran, Mayor Jenderal Qassem Soleimani , akibat serangan pesawat nirawak Amerika di Baghdad pada bulan Januari lalu.
"Iran sebagai satu-satunya ancaman terbesar di kawasan ini," kata Jenderal McKenzie dalam sebuah webinar dengan Middle East Institute pada Rabu (10/6/2020), seperti dikutip Al Arabiya.
Dia mengatakan Iran telah dipaksa untuk menghitung ulang tindakannya karena mereka tidak percaya bahwa AS akan mengambil tindakan seperti itu untuk membunuh Soleimani.
"Mereka mendorong selama bertahun-tahun untuk menemukan garis merah dan akhirnya mereka lakukan," katanya. (Baca:
Jenderal Soleimani Dibunuh, AS dan Iran di Ambang Perang Besar-besaran )
McKenzie mengatakan bahwa serangan yang dikaitkan dengan Iran belum terjadi setelah serangan drone terhadap Soleimani, seperti serangan terhadap kilang minyak Saudi Aramco pada tahun 2019. "Mereka terhalang karena mereka telah melihat bahwa kami memiliki kemampuan dan kemauan," katanya.
"Iran dapat mengendalikan langkah-langkah awal, tetapi jelas bahwa kami akan mengendalikan langkah-langkah terakhir (dalam konfrontasi apa pun)," imbuh dia.
Tetapi McKenzie dengan cepat mengatakan bahwa dia tidak ingin melukis "gambaran yang terlalu indah" dari penurunan ketegangan karena hal tersebut bisa berubah dengan cepat.
Lebih lanjut, McKenzie mengkritik Iran karena mencegah penyelesaian konflik bertahun-tahun di Yaman.
Sebaliknya, dia memuji Arab Saudi karena menginginkan negosiasi untuk mengakhiri konflik dan kesediaan mereka untuk bernegosiasi dengan itikad baik.
"Kaum Houthi memiliki kesempatan untuk mencapai kesepakatan untuk mendapatkan banyak hal yang mereka inginkan (di Yaman), tetapi sayangnya, ada pihak ketiga," kata McKenzie, yang menyebut Iran tidak menginginkan apa-apa selain konflik terus berlanjut.
Komandan Komando CENTCOM juga menyoroti kebangkitan China dan Rusia yang telah memaksa Washington untuk mengalihkan sumber dayanya. CENTOM merupakan komando militer Amerika untuk wilayah Timur Tengah dan sekitarnya.
McKenzie mengonfirmasi bahwa perseteruan Washington dan Teheran memanas setelah kematian komandan Pasukan Quds Iran, Mayor Jenderal Qassem Soleimani , akibat serangan pesawat nirawak Amerika di Baghdad pada bulan Januari lalu.
"Iran sebagai satu-satunya ancaman terbesar di kawasan ini," kata Jenderal McKenzie dalam sebuah webinar dengan Middle East Institute pada Rabu (10/6/2020), seperti dikutip Al Arabiya.
Dia mengatakan Iran telah dipaksa untuk menghitung ulang tindakannya karena mereka tidak percaya bahwa AS akan mengambil tindakan seperti itu untuk membunuh Soleimani.
"Mereka mendorong selama bertahun-tahun untuk menemukan garis merah dan akhirnya mereka lakukan," katanya. (Baca:
Jenderal Soleimani Dibunuh, AS dan Iran di Ambang Perang Besar-besaran )
McKenzie mengatakan bahwa serangan yang dikaitkan dengan Iran belum terjadi setelah serangan drone terhadap Soleimani, seperti serangan terhadap kilang minyak Saudi Aramco pada tahun 2019. "Mereka terhalang karena mereka telah melihat bahwa kami memiliki kemampuan dan kemauan," katanya.
"Iran dapat mengendalikan langkah-langkah awal, tetapi jelas bahwa kami akan mengendalikan langkah-langkah terakhir (dalam konfrontasi apa pun)," imbuh dia.
Tetapi McKenzie dengan cepat mengatakan bahwa dia tidak ingin melukis "gambaran yang terlalu indah" dari penurunan ketegangan karena hal tersebut bisa berubah dengan cepat.
Lebih lanjut, McKenzie mengkritik Iran karena mencegah penyelesaian konflik bertahun-tahun di Yaman.
Sebaliknya, dia memuji Arab Saudi karena menginginkan negosiasi untuk mengakhiri konflik dan kesediaan mereka untuk bernegosiasi dengan itikad baik.
"Kaum Houthi memiliki kesempatan untuk mencapai kesepakatan untuk mendapatkan banyak hal yang mereka inginkan (di Yaman), tetapi sayangnya, ada pihak ketiga," kata McKenzie, yang menyebut Iran tidak menginginkan apa-apa selain konflik terus berlanjut.
(mas)