Penyandera Sinagoga Texas Bernama Malik Faisal, AS Anggap Aksi Teror

Senin, 17 Januari 2022 - 08:00 WIB
loading...
A A A
"Diduga-saya tidak memiliki semua fakta, begitu pula jaksa agung-tetapi dugaan penegasan bahwa dia mendapatkan senjata di jalan," kata Biden.

“Dia membelinya ketika dia mendarat dan ternyata ternyata tidak ada bom yang kita ketahui. Rupanya dia menghabiskan malam pertama di tempat penampungan tunawisma. Saya belum memiliki semua detailnya, jadi saya enggan menjelaskan lebih detail," kata presiden, seperti dilansir Al Jazeera, Senin (17/1/2022).

Agen Khusus FBI, Matt DeSarno, mengatakan penyandera secara khusus berfokus pada masalah yang tidak terkait langsung dengan komunitas Yahudi. Menurutnya, tidak ada indikasi langsung bahwa pria itu adalah bagian dari rencana yang lebih luas.

Tetapi DeSarno mengatakan penyelidikan bironya akan memiliki jangkauan global.

Tidak jelas mengapa Akram memilih sinagoga sebagai target.

Polisi pertama kali dipanggil ke sinagoga sekitar pukul 11.00 pagi dan orang-orang dievakuasi dari lingkungan sekitarnya segera setelah itu. Demikian disampaikan juru bicara FBI Dallas, Katie Chaumont.

Tim Penyelamat Sandera FBI pada Sabtu malam menyerbu sinagoga, mengakhiri kebuntuan 10 jam, di mana pria bersenjata itu mengganggu kebaktian Sabat dan menyandera rabi dan tiga orang lainnya.

Satu sandera dibebaskan tanpa cedera setelah ditahan selama enam jam dan tiga sisanya kemudian dibebaskan dengan selamat oleh tim FBI.

Pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengutuk penyanderaan di sinagoga sebagai tindakan terorisme dan anti-Semitisme.

“Kami mendukung AS dalam membela hak dan kebebasan warga negara kami dari mereka yang menyebarkan kebencian,” tulis Truss di Twitter.
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1832 seconds (0.1#10.140)