Taliban Kirim Pasukan Elit di Perbatasan, Pakistan Terus Bangun Pagar

Rabu, 12 Januari 2022 - 21:27 WIB
loading...
Taliban Kirim Pasukan Elit di Perbatasan, Pakistan Terus Bangun Pagar
Warga melintasi perbatasan Garis Durand yang memisahkan Afghanistan dan Pakistan. Foto/REUTERS
A A A
KABUL - Taliban mengerahkan pasukan komando elit Badri-313 ke perbatasan Afghanistan dengan Pakistan. Kelompok itu meningkatkan pertahanannya untuk mencegah pasukan Pakistan menyelesaikan pagar di Garis Durand sepanjang 2.670 km.

Unit Badri-313 dilaporkan sebagai salah satu unit tempur paling elit di Taliban.



Sesuai video yang muncul di media sosial pada Rabu (12/1/2022), konvoi pasukan komando Badri terlihat menuju Distrik Boldak di Provinsi Kandahar, yang terletak di sepanjang perbatasan Pakistan.



Syed Azeem Agha, mantan pejuang Taliban yang berbasis di Kandahar, mengatakan kepada Sputnik bahwa para pejuang Taliban sekarang dikerahkan di lebih dari 30 pos perbatasan yang baru dibangun di sepanjang Garis Durand.



Pada Selasa (11/1/2022), Panglima Militer Taliban Qari Fasihuddin sekali lagi meminta Pakistan menghentikan proses pembangunan pagar di Garis Durand yang sedang berlangsung.



Fasihuddin juga menunjukkan dalam sambutannya bahwa tentara Taliban sekarang terdiri dari lebih dari 80.000 personel terlatih.

Selama kunjungan yang dipublikasikan ke perbatasan Af-Pak bulan lalu, Fasihuddin menggambarkan Garis Durand sebagai perbatasan “hipotetis”.

Terlepas dari hubungan hangat antara Taliban dan Pakistan, masalah pagar Garis Durand oleh Pakistan telah menciptakan gesekan dalam hubungan bilateral.

Beberapa video yang muncul di media sosial selama dua bulan terakhir menunjukkan para pejuang Taliban mencabut pagar yang baru didirikan di provinsi perbatasan Nimroz, Nangahar dan Kunar. Secara keseluruhan, 12 provinsi Afghanistan terletak di sepanjang Garis Durand.

Taliban, seperti pendahulunya, telah menentang proses pembangunan pagar yang dipimpin Pakistan.

Taliban berpendapat pagar akan memisahkan etnis Pashtun yang tinggal di kedua sisi perbatasan. Sebagian besar pejuang Taliban serta para pemimpin seniornya adalah orang Pashtun juga.

Sesuai laporan badan penyiar lokal TOLO News, komandan senior Taliban Sanaullah Sangin memperingatkan pada 10 Januari bahwa kelompok Islam itu “tidak pernah menerima” Garis Durand sebagai perbatasan internasional.

Sangin juga menuduh militer Pakistan melancarkan serangan mortir ke Provinsi Kunar terkait sengketa pagar.

“Anda telah melihat beberapa hari yang lalu bahwa mereka (militer Pakistan) menembakkan beberapa mortir. Sebagai tanggapan, kami menembakkan 32 mortir,” ujar dia.

Pernyataan para komandan Taliban datang hampir sepekan setelah juru bicara Kementerian Luar Negeri Taliban Abdul Qahar Balkhi menyatakan harapan bahwa masalah pagar akan diselesaikan melalui "saluran diplomatik".

Terlepas dari keberatan berulang kali oleh Taliban, Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi mengatakan pada 3 Januari bahwa pembangunan pagar "akan terus" berlangsung.

“Afghanistan adalah negara kami yang bersaudara dan bersahabat. Beberapa pihak ingin mengangkat masalah ini secara tidak perlu, yang bukan merupakan kepentingan Pakistan,” papar Qureshi saat menjawab pertanyaan tentang masalah tersebut selama konferensi pers.

Juru bicara militer Pakistan Mayor Jenderal Babar Iftikhar mendukung pandangan Qureshi pekan lalu, saat dia bersumpah bahwa pagar akan selesai dan "akan tetap di tempatnya".

Bahkan ketika perbedaan antara Taliban dan Pakistan telah muncul karena perselisihan Garis Durand, Islamabad juga terus menjadi salah satu pendukung internasional utama Taliban.

Selama berbulan-bulan, pemerintah Perdana Menteri Imran Khan telah mendesak masyarakat internasional untuk bergerak menuju pengakuan terhadap Taliban guna mencegah bencana kemanusiaan yang akan segera terjadi karena pembekuan dana federal Kabul di lembaga keuangan yang berbasis di Amerika Serikat.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2100 seconds (0.1#10.140)