Bos Serikat Polisi New York: Setop Perlakukan Kami Seperti Penjahat!
loading...
A
A
A
NEW YORK - Pemimpin serikat polisi New York mengecam para legislator dan media yang memperlakukan polisi seperti penjahat. Itu diungkapkannya setelah aksi kerusuhan selama berminggu-minggu dan para politisi menjanjikan reformasi dan penghapusan polisi.
Pemimpin serikat polisi New York, Mike O’Meara, tidak bisa menyembunyikan kemarahannya terhadap sikap anti polisi dalam politik dan media pasca pembunuhan George Floyd oleh perwira polisi Minneapolis Derek Chauvin dua minggu lalu. (Baca: Viral, Video Pria Kulit Hitam Meninggal Dicekik Polisi AS )
Pembunuhan Floyd memantik gelombang kemarahan di seluruh Amerika Serikat (AS), yang berpusat pada korps polisi. Para perusuh dan penjarah membakar kantor polisi, membuat tulisan grafiti “bunuh polisi”, dan melemparkan batu bata ke polisi anti huru hara.
Sementraea itu anggota parlemen di Capitol Hill menggulirkan undang-undang reformasi kepolisian, sementara dewan kota Minneapolis menjadi pelopor untuk "membubarkan" kepolisian.
"Semua orang berusaha mempermalukan kami," ujarnya.
"Legislator. Pers. Semua orang berusaha mempermalukan kami karena merasa malu dengan profesi kami. Kamu tahu apa? Ini tidak ternoda oleh seseorang di Minneapolis," imbuhnya, melambaikan lencananya di udara.
"(Lencana) itu masih bersinar di atasnya, dan begitu juga milik mereka," tegasnya.
"Berhentilah memperlakukan kami seperti binatang dan penjahat, dan mulailah memperlakukan kami dengan rasa hormat!" serunya.
“Kami sudah disisihkan dalam percakapan. Kami telah difitnah. Itu menjijikkan," ia menambahkan seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (10/6/2020).
O'Meara mengutuk pembunuhan Floyd, menyebut tindakan Chauvin menjijikkan, dan bersikeras bahwa departemennya "terkendali."
Pemimpin serikat polisi New York, Mike O’Meara, tidak bisa menyembunyikan kemarahannya terhadap sikap anti polisi dalam politik dan media pasca pembunuhan George Floyd oleh perwira polisi Minneapolis Derek Chauvin dua minggu lalu. (Baca: Viral, Video Pria Kulit Hitam Meninggal Dicekik Polisi AS )
Pembunuhan Floyd memantik gelombang kemarahan di seluruh Amerika Serikat (AS), yang berpusat pada korps polisi. Para perusuh dan penjarah membakar kantor polisi, membuat tulisan grafiti “bunuh polisi”, dan melemparkan batu bata ke polisi anti huru hara.
Sementraea itu anggota parlemen di Capitol Hill menggulirkan undang-undang reformasi kepolisian, sementara dewan kota Minneapolis menjadi pelopor untuk "membubarkan" kepolisian.
"Semua orang berusaha mempermalukan kami," ujarnya.
"Legislator. Pers. Semua orang berusaha mempermalukan kami karena merasa malu dengan profesi kami. Kamu tahu apa? Ini tidak ternoda oleh seseorang di Minneapolis," imbuhnya, melambaikan lencananya di udara.
"(Lencana) itu masih bersinar di atasnya, dan begitu juga milik mereka," tegasnya.
"Berhentilah memperlakukan kami seperti binatang dan penjahat, dan mulailah memperlakukan kami dengan rasa hormat!" serunya.
“Kami sudah disisihkan dalam percakapan. Kami telah difitnah. Itu menjijikkan," ia menambahkan seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (10/6/2020).
O'Meara mengutuk pembunuhan Floyd, menyebut tindakan Chauvin menjijikkan, dan bersikeras bahwa departemennya "terkendali."