Australia Beli Senjata Baru Rp36 Triliun, Termasuk 75 Tank M1A2 Abrams
loading...
A
A
A
CANBERRA - Australia telah menyetujui kesepakatan dengan Amerika Serikat (AS) senilai USD2,5 miliar (Rp36 triliun) untuk meningkatkan armada kendaraan lapis baja.
Berita itu muncul beberapa bulan setelah negara itu menandatangani pakta keamanan dengan AS dan Inggris di tengah meningkatnya ketegangan dengan China.
Canberra setuju membeli 75 tank tempur utama M1A2 Abrams untuk menggantikan 59 tank M1A1 yang dibeli pada 2007.
“Bekerjasama dengan kendaraan tempur infanteri, kendaraan rekayasa tempur, dan howitzer self-propelled, Abrams baru akan memberi tentara kami kemungkinan terbaik untuk sukses dan perlindungan dari bahaya,” ungkap Menteri Pertahanan (Menhan) Australia Peter Dutton, seperti dikutip media Australia pada Senin (10/1/2022).
“M1A2 Abrams akan menggabungkan perkembangan terbaru dalam kemampuan pertahanan kedaulatan Australia, termasuk komando, kontrol, komunikasi, komputer dan sistem intelijen, dan mendapat manfaat dari pembuatan amunisi tank yang dimaksudkan di Australia,” papar Dutton.
Panglima Militer Australia Letnan Jenderal Rick Burr mengatakan tank akan memainkan peran penting dalam partisipasi Australia dengan pasukan sekutu.
“Karena keserbagunaannya, tank dapat digunakan dalam berbagai skenario, lingkungan, dan tingkat konflik di wilayah tersebut,” ujar dia.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Australia juga akan menerima 29 kendaraan penyerang, 17 kendaraan jembatan serbu gabungan, dan enam kendaraan pemulihan lapis baja.
Kendaraan pertama akan tiba pada 2024 dan dapat digunakan mulai 2025.
Berita itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Australia dan China. Tahun lalu, Dutton menuduh Beijing membuat langkah agresif di kawasan Indo-Pasifik, menunjukkan bahwa China melihat Australia dan negara-negara lain sebagai “negara bagian.”
Pada September, Australia menandatangani pakta pertahanan dan keamanan dengan AS dan Inggris.
Pakta tersebut, yang dikenal sebagai AUKUS, menyediakan jalan bagi Angkatan Laut Australia untuk memperoleh kapal selam bertenaga nuklir.
Pada Desember 2021, Perdana Menteri Scott Morrison mengungkapkan bahwa Australia setuju membeli howitzer self-propelled K9 Thunder dari Korea Selatan.
Berita itu muncul beberapa bulan setelah negara itu menandatangani pakta keamanan dengan AS dan Inggris di tengah meningkatnya ketegangan dengan China.
Canberra setuju membeli 75 tank tempur utama M1A2 Abrams untuk menggantikan 59 tank M1A1 yang dibeli pada 2007.
“Bekerjasama dengan kendaraan tempur infanteri, kendaraan rekayasa tempur, dan howitzer self-propelled, Abrams baru akan memberi tentara kami kemungkinan terbaik untuk sukses dan perlindungan dari bahaya,” ungkap Menteri Pertahanan (Menhan) Australia Peter Dutton, seperti dikutip media Australia pada Senin (10/1/2022).
“M1A2 Abrams akan menggabungkan perkembangan terbaru dalam kemampuan pertahanan kedaulatan Australia, termasuk komando, kontrol, komunikasi, komputer dan sistem intelijen, dan mendapat manfaat dari pembuatan amunisi tank yang dimaksudkan di Australia,” papar Dutton.
Panglima Militer Australia Letnan Jenderal Rick Burr mengatakan tank akan memainkan peran penting dalam partisipasi Australia dengan pasukan sekutu.
“Karena keserbagunaannya, tank dapat digunakan dalam berbagai skenario, lingkungan, dan tingkat konflik di wilayah tersebut,” ujar dia.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Australia juga akan menerima 29 kendaraan penyerang, 17 kendaraan jembatan serbu gabungan, dan enam kendaraan pemulihan lapis baja.
Kendaraan pertama akan tiba pada 2024 dan dapat digunakan mulai 2025.
Berita itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Australia dan China. Tahun lalu, Dutton menuduh Beijing membuat langkah agresif di kawasan Indo-Pasifik, menunjukkan bahwa China melihat Australia dan negara-negara lain sebagai “negara bagian.”
Pada September, Australia menandatangani pakta pertahanan dan keamanan dengan AS dan Inggris.
Pakta tersebut, yang dikenal sebagai AUKUS, menyediakan jalan bagi Angkatan Laut Australia untuk memperoleh kapal selam bertenaga nuklir.
Pada Desember 2021, Perdana Menteri Scott Morrison mengungkapkan bahwa Australia setuju membeli howitzer self-propelled K9 Thunder dari Korea Selatan.
(sya)