Lebih dari 100 Penumpang Pesawat Carter Italia Positif COVID-19
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Sebanyak 125 penumpang yang tiba di kota Amritsar di India utara dengan penerbangan carteran dari Italia dinyatakan positif COVID-19 .
"Mereka akan ditempatkan di ruang isolasi," kata pejabat kesehatan India seperti dikutip dari BBC, Kamis (6/1/2022).
Mereka termasuk di antara 179 penumpang dalam penerbangan dari Milan yang mendarat di Amritsar pada Rabu sore.
Laporan mengatakan bahwa anak-anak dan bayi yang bepergian dengan pesawat dibebaskan dari tes COVID-19. Dari 160 penumpang yang diuji, 125 dinyatakan positif virus.
Gambar-gambar TV menunjukkan ambulans berbaris di luar bandara untuk membawa penumpang yang terinfeksi dan banyak orang-orang yang terlihat di luar gerbang masuk.
India melaporkan lebih dari 90.000 kasus pada hari Kamis. Jumlah ini mengalami kenaikan hampir enam kali lipat selama seminggu terakhir yang menurut para ahli dipicu oleh varian Omicron.
Negara itu mencatat 325 kematian dalam 24 jam tetapi hanya satu yang dikaitkan dengan Omicron, kata para pejabat.
Para pejabat mengatakan varian Omicron adalah jenis yang dominan di kota-kota India dan pertemuan massal harus dihindari.
Negara bagian Maharashtra, Benggala Barat, Delhi, Kerala, Tamil Nadu, Karnataka, dan Jharkhand dianggap sebagai negara bagian yang menjadi perhatian, dengan peningkatan tajam dalam kasus mingguan dan tingkat kasus positif.
India sejauh ini telah mencatat lebih dari 35 juta kasus COVID-19 dan sekitar 482.000 kematian akibat virus tersebut.
Negara itu sepat dilanda bencana gelombang kedua pandemi pada bulan April dan Mei 2021 di mana saat itu infeksi dan kematian meningkat ketika rumah sakit kehabisan tempat tidur, oksigen, dan obat-obatan untuk menyelamatkan jiwa.
Data awal menunjukkan bahwa mereka yang terinfeksi dengan Omicron cenderung menghabiskan waktu di rumah sakit dalam perawatan kritis dibandingkan dengan varian sebelumnya.
Tetapi para ahli dan dokter khawatir bahwa lonjakan masih bisa menggagalkan layanan kesehatan terutama karena India menuju pemilihan lokal di beberapa negara bagian, yang sering disertai dengan demonstrasi besar-besaran.
Beberapa negara bagian, termasuk Delhi dan Maharashtra, telah memberlakukan kembali pembatasan dan jam malam sementara untuk membatasi pertemuan dan memperlambat penyebaran virus.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
"Mereka akan ditempatkan di ruang isolasi," kata pejabat kesehatan India seperti dikutip dari BBC, Kamis (6/1/2022).
Mereka termasuk di antara 179 penumpang dalam penerbangan dari Milan yang mendarat di Amritsar pada Rabu sore.
Laporan mengatakan bahwa anak-anak dan bayi yang bepergian dengan pesawat dibebaskan dari tes COVID-19. Dari 160 penumpang yang diuji, 125 dinyatakan positif virus.
Gambar-gambar TV menunjukkan ambulans berbaris di luar bandara untuk membawa penumpang yang terinfeksi dan banyak orang-orang yang terlihat di luar gerbang masuk.
India melaporkan lebih dari 90.000 kasus pada hari Kamis. Jumlah ini mengalami kenaikan hampir enam kali lipat selama seminggu terakhir yang menurut para ahli dipicu oleh varian Omicron.
Negara itu mencatat 325 kematian dalam 24 jam tetapi hanya satu yang dikaitkan dengan Omicron, kata para pejabat.
Para pejabat mengatakan varian Omicron adalah jenis yang dominan di kota-kota India dan pertemuan massal harus dihindari.
Negara bagian Maharashtra, Benggala Barat, Delhi, Kerala, Tamil Nadu, Karnataka, dan Jharkhand dianggap sebagai negara bagian yang menjadi perhatian, dengan peningkatan tajam dalam kasus mingguan dan tingkat kasus positif.
India sejauh ini telah mencatat lebih dari 35 juta kasus COVID-19 dan sekitar 482.000 kematian akibat virus tersebut.
Negara itu sepat dilanda bencana gelombang kedua pandemi pada bulan April dan Mei 2021 di mana saat itu infeksi dan kematian meningkat ketika rumah sakit kehabisan tempat tidur, oksigen, dan obat-obatan untuk menyelamatkan jiwa.
Data awal menunjukkan bahwa mereka yang terinfeksi dengan Omicron cenderung menghabiskan waktu di rumah sakit dalam perawatan kritis dibandingkan dengan varian sebelumnya.
Tetapi para ahli dan dokter khawatir bahwa lonjakan masih bisa menggagalkan layanan kesehatan terutama karena India menuju pemilihan lokal di beberapa negara bagian, yang sering disertai dengan demonstrasi besar-besaran.
Beberapa negara bagian, termasuk Delhi dan Maharashtra, telah memberlakukan kembali pembatasan dan jam malam sementara untuk membatasi pertemuan dan memperlambat penyebaran virus.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(ian)