Berujung Petaka, 3 Tewas Akibat Kembang Api Malam Tahun Baru

Minggu, 02 Januari 2022 - 11:59 WIB
loading...
Berujung Petaka, 3 Tewas...
Sedikitnya 3 orang tewas akibat bermain kembang api pada Malam Tahun Baru meski telah dilarang. Foto/Ilustrasi/The Guardian
A A A
BRUSSELS - Perayaan Malam Tahun Baru dengan kembang api berujung petaka di sejumlah negara Eropa . Setidaknya 3 orang tewas dan melukai sejumlah orang lainnya meskipun ada larangan untuk penggunaannya.

Dikutip dari BBC, Minggu (2/2/2022), di Belanda , seorang anak laki-laki berusia 12 tahun tewas dan seorang lagi terluka parah saat melihat orang dewasa menyalakan kembang api buatan sendiri, seperti dilaporkan media lokal.

Polisi Belanda menangkap seorang pria atas insiden tersebut.

Sedangkan di Jerman , seorang pria berusia 37 tahun tewas dalam ledakan kembang api pada Malam Tahun Baru di kota barat Hennef. Seorang pria berusia 39 tahun terluka parah dalam insiden yang sama dan dibawa ke rumah sakit seperti dikutip dari The Guardian.



Polisi sedang menyelidiki kejadian tersebut.

Beberapa orang lainnya terluka dalam kecelakaan yang melibatkan kembang api di kota Leipzig dan Hamburg di Jerman, kantor berita Jerman DPA melaporkan.

Baik Belanda dan Jerman melarang penjualan kembang api selama periode malam Tahun Baru karena pandemi virus Corona .

Pejabat Belanda membenarkan langkah itu dengan mengatakan cedera terkait kembang api akan membebani rumah sakit yang tengah memerangi pandemi.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Rusia Lacak Kapal Selam...
Rusia Lacak Kapal Selam Nuklir Inggris yang Teknologinya Dinilai Sangat Tua dan Ketinggalan Zaman
Menlu Rusia Sergey Lavrov:...
Menlu Rusia Sergey Lavrov: Semua Tragedi Global Dimulai dengan Agresi Eropa
Jerman Bersiap Hadapi...
Jerman Bersiap Hadapi Perang Dunia III, Sebut Rusia Serang NATO Skenario Realistis
Jerman akan Gelar Latihan...
Jerman akan Gelar Latihan Militer 800.000 Tentara untuk Hadapi Rusia
4 Alasan Uni Eropa Masih...
4 Alasan Uni Eropa Masih Butuh NATO, Salah Satunya Rusia Jadi Ancaman
Siapa yang Jadi Pemenang...
Siapa yang Jadi Pemenang dalam Perang Dagang?
Ikuti Langkah AS, Jerman...
Ikuti Langkah AS, Jerman Terapkan Kebijakan Anti-Islam dengan Mendeportasi Aktivis Pro-Palestina
Krisis Air di Gaza Semakin...
Krisis Air di Gaza Semakin Parah, Warga Harus Antre Berjam-jam
Miris! Dokter Spesialis...
Miris! Dokter Spesialis Jantung Gadungan Buka Praktik, 7 Pasien Tewas Pasca-Operasi
Rekomendasi
Meriahkan HUT ke-22...
Meriahkan HUT ke-22 Tanah Bumbu, PB POBSI Dukung Turnamen Batulicin Open 2025 Berhadiah Rp500 Juta
Tersendat Libur Panjang,...
Tersendat Libur Panjang, 13 Juta Wajib Pajak Laporkan SPT Tahunan
Perang Dagang Memanas,...
Perang Dagang Memanas, Donald Trump Hebohkan UFC 314: Masuk Arena Diiringi Musik Rock
Berita Terkini
Siapa Haj Hasan Ibrahim...
Siapa Haj Hasan Ibrahim Al Fardan? Pengusaha Mutiara yang Jadi Inspirasi Arah Kemajuan Uni Emirat Arab
34 menit yang lalu
Jepang Harus Bayar Mahal...
Jepang Harus Bayar Mahal untuk Aliansi dengan AS! Bukan Ancaman dari Musuh, tapi Terlalu Banyak Kasus Pemerkosaan
1 jam yang lalu
Tentara Israel Kepung...
Tentara Israel Kepung Rafah, Siapkan Serangan Besar untuk Membangun Koridor Morag
2 jam yang lalu
Perundingan AS dan Iran...
Perundingan AS dan Iran Berlansung Konstruktif dan Positif, Akankah Konflik Timur Tengah Mereda?
3 jam yang lalu
Rusia Lacak Kapal Selam...
Rusia Lacak Kapal Selam Nuklir Inggris yang Teknologinya Dinilai Sangat Tua dan Ketinggalan Zaman
4 jam yang lalu
The Times: Inggris Terlibat...
The Times: Inggris Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Termasuk Kerahkan Pasukan Rahasia
9 jam yang lalu
Infografis
3 Alasan Komisi Eropa...
3 Alasan Komisi Eropa Dorong UE Miliki Blok Pertahanan Baru
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved