Protes Anti-vaksin COVID-19, Pria Australia Nekat Bakar Diri

Minggu, 02 Januari 2022 - 10:33 WIB
loading...
Protes Anti-vaksin COVID-19, Pria Australia Nekat Bakar Diri
Pria asal Australia membakar diri memprotes perintah vaksin COVID-19. Foto/news.com.au
A A A
CANBERRA - Seorang pria Australia tengah berjuang untuk tetap hidup di rumah setelah ia membakar dirinya sendiri sambil berteriak tentang aturan terkait vaksin COVID-19 .

The Herald Sun melaporkan pria malang itu pertama kali terlihat sekitar jam 8 malam di Church St. Ia kemudian terlihat keluar dari mobil yang terbakar di Richmond, Victoria sambil meneriakkan tentang perintah vaksinasi COVID-19.

Seorang wanita yang membantu menolong pria itu, dan meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada Herald Sun bahwa kulit pria itu terbakar sampai dia tertutup air.

"Kulitnya terbakar, dia terbakar," katanya.

“Kulitnya menempel di baju (saya). Dia dari wajahnya berteriak tentang perinta (vaksinasi),” imbuhnya seperti dikutip dari news.com.au, Minggu (2/1/2022).



Baik polisi dan paramedis dipanggil ke lokasi kejadian yang mengerikan itu untuk merawat dan menangkap pria itu. Dia dibawa ke rumah sakit dengan cedera yang mengancam jiwa.

Saksi lain yang sedang makan di dekatnya mengatakan pria itu menuangkan bensin ke dirinya sendiri dan ke mobilnya dengan mengatakan tindakan itu "sengaja". Saksi mengatakan pria itu berteriak "tidak ada ID Vax".

Petugas telah menutup jalan dengan pita polisi.

Fotografer TKP tiba di tempat kejadian pada Sabtu malam untuk mendapatkan bukti apa yang mereka bisa dan penyelidik lain mencari di tanah serta rel trem di dekat mobil yang terbakar.



Ini terjadi dua minggu setelah Victoria melonggarkan pembatasan untuk warga Australia yang tidak divaksinasi.

Pemerintah Victoria membuat perubahan besar-besaran pada pembatasan COVID-19 negara bagian menjelang Natal, khususnya seputar pengaturan ritel.

Menteri Kesehatan Martin Foley mengatakan perintah kesehatan masyarakat yang baru sangat penting untuk mempertahankan pilar ekonomi yang divaksinasi.

Di bawah perubahan, orang tidak perlu lagi divaksinasi penuh untuk mengakses ritel yang tidak penting, inspeksi dan lelang real estat, tempat ibadah, pernikahan, dan pemakaman.

Namun, orang harus divaksinasi untuk mengakses layanan tata rambut dan kecantikan di Victoria. Menurut Covid Live, 91 persen penduduk Victoria telah divaksinasi lengkap.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1926 seconds (0.1#10.140)