Peringati 15 Tahun Kematian Sang Ayah, Putri Saddam Hussein Serukan Rakyat Irak Bersatu

Jum'at, 31 Desember 2021 - 03:33 WIB
loading...
Peringati 15 Tahun Kematian Sang Ayah, Putri Saddam Hussein Serukan Rakyat Irak Bersatu
Putri Saddam Hussein, Raghad, menyerukan rakyat Irak bersatu dalam pidato memperingati 15 tahun kematian ayahnya. Foto/Tangkapan layar/Twitter
A A A
BAGHDAD - Putri Saddam Hussein menandai peringatan 15 tahun sejak ayahnya dieksekusi dengan menyerukan rakyat Irak untuk bersatu dan menerima perubahan di dunia Arab.

Duduk di depan potret ayahnya yang terbunuh, Raghad Saddam Hussein mengatakan sudah waktunya bagi rakyat Irak untuk saling memaafkan terlepas dari sekte atau latar belakang.

“Bahkan mereka yang melakukan kesalahan,” serunya seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (31/12/2021).

Dalam pidatonya, Raghad mengatakan Irak seharusnya tidak berpihak pada satu sisi Arab di atas Arab lainnya.



“Kami akan mengimbau mereka untuk menghindari perselisihan dan konflik satu sama lain karena kekuatan mereka adalah kekuatan kami,” katanya dalam pesan yang direkam.



Raghad, yang tidak mengesampingkan masa depan dalam politik Irak, mengatakan bahwa satu-satunya orang Irak yang tidak boleh memaafkan orang lain adalah orang tua dari korban “Revolusi Oktober”. Dia mengacu pada para pengunjuk rasa yang ditembak, dipukuli dan dibunuh oleh pasukan keamanan Irak atau milisi yang didukung Iran .

Dia mengatakan para korban disebut sebagai "makanan untuk ikan."

“Orang-orang Irak tidak akan menerima orang-orang ini, dan mereka akan mendorong mereka keluar, terlepas dari semua dukungan yang mereka terima, dan terlepas dari semua tekanan yang diberikan kepada Irak. Kata terakhir akan menjadi milik Anda, Anda pahlawan Irak,” kata Raghad, dalam referensi yang jelas kepada milisi pro-Iran di Irak.



Dalam sebuah wawancara dengan Al Arabiya awal tahun ini, Raghad mengatakan Iran menganggap Irak "bebas untuk diambil" karena tidak adanya otoritas yang nyata dan sah .

Saddam Hussein berhasil menghindari penangkapan selama enam bulan setelah Amerika Serikat menginvasi Irak dengan dalih mencari senjata pemusnah massal pada tahun 2003. Pada bulan Desember tahun itu, ia akhirnya ditangkap di dekat kampung halamannya di Tikrit.

Sidang pertama pengadilan khusus terhadapnya berlangsung pada bulan Juli 2004. Pengadilan memutuskan Saddam Hussein bersalah atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan dan menjatuhkan hukuman mati dengan digantung pada 5 November 2006.

Saddam Hussein digantung di Baghdad pada 30 Desember 2006.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1399 seconds (0.1#10.140)